JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat di Sumatera Barat (Sumbar) mencatat warganya sebanyak 4.292 jiwa atau 1.198 kepala keluarga (KK) terdampak bencana masih mengungsi ke berbagai tempat aman di 11 kecamatan.
"Berdasarkan data sementara hingga Minggu siang pengungsi itu khawatir banjir susulan, rumah yang rusak akibat banjir dan longsor juga menunggu cuaca kembali normal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat Jhon Edwar didampingi Sekretaris BPBD Pasaman Barat Gustrizal di Simpang Empat, Minggu, disitat Antara.
Dia mengatakan secara rinci bahwa dari 4.292 jiwa itu, di Kecamatan Talamau mengungsi 221 jiwa atau 60 KK, tepatnya di Jorong Pasanggiang 124 jiwa atau 60 KK terdampak longsor, sedangkan 97 jiwa di Batang Tinggal, Kecamatan Talamau mengungsi ke Batas Semut. Mereka juga terdampak longsor.
Di Kecamatan Sungai Beremas mengungsi 50 KK terdampak banjir, di Kecamatan Ranan Batahan 95 KK dengan sebaran 60 KK di Silayang, 20 KK di Lubuk Gobing, dan 15 KK di Simpang Tolang Baru. Di Kecamatan Kinali 58 KK atau 172 jiwa dengan rincian 49 KK 145 jiwa di Limpato Anam Koto Selatan dan sembilan KK atau 27 jiwa di Kembar Sari Anam Koto Selatan. Mereka terdampak banjir.
Selain itu, di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia 745 KK atau 3.177 jiwa dengan rincian di Pondok Rumah Nelayan 182 KK atau 650 jiwa, di Pondok Karambia Ampek 101 KK atau 333 jiwa, dan di Pasar Lamo 261 KK atau 996 jiwa. Di Pondok 201 KK atau 698 jiwa, dan di Basar Baru 500 jiwa. Mereka terdampak banjir
Di Koro Sawah, Kecamatan Lembah Melintang 185 KK atau 722 jiwa disebabkan banjir serta di Kecamatan Padang Belimbing, Kecamatan Luhak Nan Duo lima KK juga karena banjir.
"Terhadap para pengungsi telah kita salurkan sembako dan kebutuhan lainnya," katanya.
Warga terdampak gempa, katanya, banyak mengungsi ke rumah sanak keluarganya, masjid, dan rumah tetangga yang dianggap aman dari bencana.
Data sementara BPBD, akibat bencana alam itu 13.281 KK atau 54.844 jiwa terdampak dan satu orang meninggal dunia, 26 fasilitas pendidikan, satu perkantoran, satu bendungan jembatan rusak, 534 hektare lahan pertanian rusak.