PT PP Properti Tbk (PPRO), anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP), menyatakan kesiapan mendukung rencana penggabungan usaha (merger) BUMN konstruksi yang digagas Danantara Indonesia.
Direktur Utama PPRO, Dyah Rahadyannie, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari agenda restrukturisasi untuk memperkuat fundamental industri konstruksi nasional, sekaligus memastikan keselarasan perusahaan dengan kebijakan pemegang saham.
“Kami menjalankan langkah-langkah penyesuaian internal untuk memastikan alignment terhadap arah kebijakan pemegang saham,” kata Dyah dalam paparan publik, dikutip Minggu (30/11/2025).
Menurutnya, PPRO menekankan tiga fokus strategis: penataan portofolio proyek, peningkatan efisiensi operasional, dan perkuatan governance.
Pada portofolio proyek, perseroan menitikberatkan pada segmen dengan perputaran arus kas cepat dan belanja modal yang efektif, seperti proyek rumah tapak (landed house).
Sedangkan efisiensi operasional ditujukan untuk memastikan kesehatan kinerja jangka menengah melalui pengendalian biaya.
Baca Juga: Respons Banjir dan Longsor Sumatera, Dony Oskaria Minta BUMN dan Kapolda Segera Ambil Tindakan
Sementara itu, perkuatan governance difokuskan untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi proses konsolidasi sesuai ekspektasi regulator dan pemegang saham.
Direktur Keuangan PPRO, Ikhwan Putra P., menambahkan, sepanjang 2025, perseroan telah melakukan restrukturisasi organisasi secara menyeluruh di kantor pusat dan proyek.
“Dengan penyederhanaan struktur organisasi, fungsi inti perusahaan diperkuat dan proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat serta terkoordinir,” ujarnya.
PPRO juga menerapkan sentralisasi fungsi pendukung proyek, seperti procurement, pemantauan proyek, legal, dan finance, untuk meningkatkan standar proses serta memperkuat kontrol internal di seluruh proyek.
Sebagai informasi, rencana merger BUMN Karya oleh Danantara Indonesia dilatarbelakangi persoalan utang yang membelit perusahaan konstruksi pelat merah.
COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan, “Kami akan perbaiki dulu dengan Danantara. Kami perbaiki, kami lakukan dulu restrukturisasi,” saat memberikan keterangan di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Langkah penyehatan ini dianggap krusial sebelum integrasi berjalan, agar proses merger dapat berjalan lancar dan memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.
Melalui strategi restrukturisasi internal dan kesiapannya menghadapi konsolidasi, PPRO menegaskan posisi sebagai bagian integral dari ekosistem PTPP yang mendukung penguatan sektor konstruksi nasional.