Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan telah menerjunkan tim untuk mengkaji bencana banjir bandang yang menerjang tiga provinsi di Sumatra.
"Kami tentu mendalami detailnya, mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Hanif seperti dikutip Antara, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/11).
Hanif mengatakan siklon tropis yang telah disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah sekitarnya termasuk Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sebelumnya, siklon tropis tidak pernah melanda kawasan tersebut. Namun, faktanya siklon terjadi dan melanda Sumatra sehingga mengalami hujan dengan intensitas mencapai kategori ekstrem yang mengakibatkan terjadinya bencana banjir bandang.
"Artinya, iklim tidak bisa lagi diprediksi sehingga menuntut ketahanan kita menjaga alam," kata Hanif di sela-sela kunjungannya di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Hentikan Kerusakan AlamHanif mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah mengingatkan untuk menghentikan kerusakan alam, terutama hutan, yang kemudian secara nyata menimbulkan dampak buruk bencana luar biasa pada saat krisis iklim.
Dia menekankan pentingnya pengetatan penataan tata lingkungan yang harus terus ditingkatkan sembari upaya konservasi untuk melindungi, memulihkan, dan meningkatkan kualitas lingkungan salah satunya melalui vegetasi (penghijauan).
"Kita terus dorong kementerian lembaga serta pemerintah daerah melakukan penghijauan ini," ujarnya.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat akibat hujan deras dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir. Sejumlah ruas jalan dan jembatan terputus karena banjir sehingga menyulitkan bantuan logistik untuk masuk ke wilayah tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia mencapai 443 orang hingga Minggu (30/11). Sebanyak 402 orang lainnya belum ditemukan.