Gudang Sibolga Dijarah, Bos Bulog: Kami Memahami Masyarakat Hadapi Situasi Darurat

voi.id • 3 jam yang lalu
Cover Berita
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. (Foto: Dok. Perum Bulog)

JAKARTA - Video aksi penjarahan di gudang Bulog Sarudik, Sibolga, Sumatera Utara, viral di media sosial.

 

Penjarahan tersebut terjadi saat bencana banjir besar melanda Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

 

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat massa menyerbu gudang milik Perum Bulog dan membawa keluar bahan pangan berupa beras dan minyak goreng.

 

Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, peristiwa tersebut merupakan dampak dari bencana banjir besar di wilayah tersebut yang menimbulkan situasi darurat tersebut menimbulkan desakan kebutuhan pangan di tengah masyarakat.

 

Rizal bilang Perum Bulog memahami dinamika yang terjadi di lapangan, merupakan bentuk keterpaksaan masyarakat dalam menghadapi kesulitan mendapatkan akses pangan akibat jalur distribusi yang terisolasi selama beberapa hari.

 

“Kami memahami bahwa masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah sedang menghadapi situasi darurat akibat bencana yang memutus akses pangan. Fokus utama kami adalah memastikan kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi melalui koordinasi dan langkah kebijakan yang tepat bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 1 Desember.

 

Sejalan dengan kondisi tersebut, Rizal bilang Bulog sedang melakukan koordinasi secara intensif dengan Pemerintah Daerah, Badan Pangan Nasional, TNI, Polri, dan seluruh instansi terkait untuk memastikan pemulihan distribusi pangan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.

 

“Upaya ini ditempuh untuk menjaga stabilitas pasokan serta menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan di wilayah terdampak bencana,” ucapnya.

 

Dalam rangka penanganan situasi darurat dan pemenuhan kebutuhan masyarakat, Perum Bulog telah menyalurkan bantuan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog ke tiga provinsi terdampak, dengan total bantuan berupa 1.500 kg beras, 300 liter minyak goreng, 160 kg gula, 20 dus mie instan, 20 dus biskuit, dan 1.200 porsi nasi box.

 

Selain itu, hingga tanggal 30 November 2025, Perum Bulog telah menyalurkan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). 

 

Rinciannya, Provinsi Aceh 152.893 kg; Provinsi Sumatera Utara 72.630 kg; dan Provinsi Sumatera Barat 61.554 kg.

 

“Sehingga total beras CPPD yang telah disalurkan ke tiga provinsi tersebut telah mencapai lebih dari 287 ton,” ujarnya.

 

Selain itu, Rizal bilang Bantuan Pangan (Banpang) telah disalurkan di tiga provinsi tersebut. Banpang alokasi Oktober dan November akan membagikan 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng ditiap alokasinya per Penerima Bantuan Pangan (PBP).

 

Adapun total penyaluran Banpang di ketiga provinsi yakni Aceh sebanyak 10.613.640 kilogram beras dan 2.122.728 liter minyak goreng.

 

Sumut sebanyak 16.893.920 kilogram beras dan 1.168.928 liter minyak goreng.

 

Sedangkan Sumbar sebanyak 6.794.960 kilogram beras dan 1.358.992 liter minyak goreng.

Untuk memperkuat ketersediaan pasokan pangan dalam rangka pemerataan dan percepatan pemulihan distribusi, Perum Bulog menambah stok beras ke wilayah Sibolga sebanyak 1.562 ton dari Jakarta dan Medan.

Lalu, Nias sebanyak 1.650 ton dari Jakarta dan Padang.

Perum Bulog berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas pasokan pangan nasional, khususnya di tengah situasi bencana, serta memastikan bahwa setiap langkah yang dilakukan berpedoman pada prinsip kemanusiaan, ketertiban, dan kepentingan masyarakat luas.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
Budaya Literasi untuk Hadapi Era Post Truth
• 8 jam yang lalukumparan.com
thumb
Berhasil disimpan.