JAKARTA – Perodua resmi memperkenalkan mobil listrik perdana mereka, QV-E, yang menjadi tonggak penting bagi industri otomotif Malaysia. Model ini bukan hasil rebadge, melainkan kendaraan listrik yang dikembangkan langsung oleh insinyur Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, menyebut peluncuran QV-E sebagai langkah besar menuju kemandirian teknologi otomotif nasional.
Perodua QV-E (singkatan dari Quest for Visionary Electric Vehicle) ditawarkan dengan harga 80.000 ringgit atau sekitar Rp322 juta.
Harga tersebut belum termasuk baterai, karena Perodua menerapkan sistem berlangganan, seperti dilansir dari Paultan, Senin, 1 Desember. Pemilik kendaraan perlu membayar sewa baterai sebesar 275 ringgit per bulan, atau setara Rp1,1 juta.
Untuk performa, QV-E dibekali motor listrik berkekuatan 150 kW dengan torsi 285 Nm yang menggerakkan roda depan. Akselerasinya disebut mampu mencapai 0–100 km/jam dalam 7,5 detik.
Sumber energinya berasal dari baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas 52,5 kWh dari CATL. Sekali pengisian penuh, mobil ini sanggup menempuh jarak hingga 445 km berdasarkan pengujian NEDC.
Pengisian baterainya juga cukup fleksibel. Dengan fast charging DC 60 kW, pengisian dari 30 persen ke 80 persen hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit. Jika menggunakan pengisian AC 6,6 kW, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh mencapai delapan jam.
Bagian interior QV-E hadir dengan nuansa modern melalui penggunaan kursi pengemudi elektrik, lampu ambient, serta layar infotainment 10,25 inci yang mendukung Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel. Perangkat pengisian daya nirkabel dan monitor tekanan ban turut melengkapi fitur kenyamanan pengemudi.
Dari sisi keselamatan, QV-E dilengkapi rangkaian fitur ADAS, termasuk teknologi baru bernama Child Presence Detection (CPD). Sistem ini memanfaatkan gelombang milimeter untuk mendeteksi gerakan atau pernapasan di jok belakang.
Apabila mobil dimatikan sementara CPD mendeteksi keberadaan anak atau hewan peliharaan, kendaraan akan mengeluarkan peringatan berupa klakson dan lampu. Selain itu, tersedia tombol SOS yang terintegrasi dengan layanan darurat.Peluncuran QV-E menandai perubahan strategi Perodua.
Selama ini, perusahaan tersebut dikenal mengandalkan model yang dikembangkan bersama merek lain. Kini, QV-E menjadi bukti bahwa Perodua mulai serius mengembangkan teknologi listrik secara mandiri, meski tetap menggandeng mitra global seperti CATL untuk baterai dan Magna Steyr sebagai konsultan platform EV.