Punya Tujuan Hidup? Efeknya Bisa Turunkan Risiko Demensia Hampir 30 Persen

voi.id
2 jam yang lalu
Cover Berita
Ilustrasi demensia. (Pexels/Kindel Media)

JAKARTA - Studi terbaru mengungkapkan memiliki tujuan hidup yang pasti dapat mengurangi risiko demensia. Demensia adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir logis, dan fungsi kognitif lainnya.

Demensia dapat membuat orang mengalami penurunan kualitas hidup dan mempengaruhi hubungan dengan orang di sekitarnya. Penyakit ini biasa menyerang lansia, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dialami anak muda.

Oleh karena itu, penting dilakukan pencegahan demensia sejak dini. Mulai dari konsumsi makanan sehat, menjaga otak tetap aktif, berolahraga, dan menghabiskan waktu dengan orang lain.

Selain itu, cara lainnya untuk mengurangi risiko demensia menurut studi terbaru adalah dengan memiliki tujuan hidup yang pasti. Memiliki tujuan hidup disebut bisa menurunkan risiko demensia hingga hampir 30 persen.

Studi tersebut dimuat di American Journal of Geriatric Psychiatyr, yang menganalisis lebih dari 13 ribu orang dewasa berusia 45 tahun ke atas. Ditemukan orang peserta yang melaporkan tujuan hidup kira-kira 28 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan gangguan kognitif seperti demensia.

“Rasa memiliki tujuan dapat mendorong perilaku yang lebih sehat, seperti peningkatan aktivitas fisik, tidur yang lebih baik, dan keterlibatan sosial,” kata direktur eksekutif dokter geriatri dan layanan senior di MedStar Health, Dr. George Hennawi, dikutip dari Huffpost, Senin, 1 Desember 2025.

Hal tersebut dapat terjadi karena dengan memiliki tujuan hidup, kesepian dan risiko terjadinya stres pada seseorang berkurang. Ini berdampak baik pada otak, sehingga terjadi penurunan risiko demensia.

“Secara alami itu menggurangi kesepian dan gejala depresi dan meningkatkan ketahanan terhadap stres, yang semuanya dikenal untuk mendukung kesehatan kognitif dan mengurangi demensia,” tambahnya.

Dengan memiliki tujuan hidup, seseorang juga semakin aktif berinteraksi dengan lingkungan mereka. Interaksi ini berfungsi melatih kognitif, sehingga kondisi mental lebih baik dan terhindar dari demensia.

“Interaksi semacam itu dapat berfungsi sebagai latihan kognitif atau pelatihan, menjaga seseorang dalam kondisi mental yang lebib baik,” pungkas profesor neurologi di Universitas California, Dr. Rhonda Voskuhl.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.