Surabaya, tvOnenews.com - Rais Aam PBNU Miftachul Ahyar mengumumkan keputusan final dalam temu silaturahmi dengan Syuriah PBNU dan 36 PWNU di Kantor PWNU Jawa Timur, Sabtu (29/11) petang.
Dalam keterangan persnya, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sejak 26 November 2025 dan telah kehilangan hak apapun atas nama serta atribut jabatan tersebut.
Kepemimpinan organisasi itu kini berada sepenuhnya di bawah kekuasaan Rais Aam.
Pernyataan tegas Miftachul Ahyar disampaikan setelah temu silaturahmi yang dihadiri oleh komponen tertinggi PBNU.
- Syamsul Huda/tvOne
Ia menegaskan bahwa keputusan yang diambil Syuriah PBNU ini tidak dapat dibatalkan.
"Terhitung mulai tanggal 26 November 2025, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU. Sejak saat itu, kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam," ujar Miftachul Ahyar dalam keterangan persnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan atribut atau pengambilan keputusan atas nama Ketua Umum PBNU yang sekarang tidak lagi memiliki legitimasi apapun.
"Risalah rapat harian Syuriah PBNU telah disusun berdasarkan data dan kondisi riil. Tidak ada motif lain di luar yang tertulis di sana," tegasnya.
Untuk memastikan roda organisasi berjalan normal tanpa hambatan, Miftachul Ahyar mengumumkan bahwa PBNU akan segera menggelar Rapat Pleno atau Muktamar dalam waktu dekat.
"Kita ingin transisi berjalan tertib, sesuai aturan jam’iyah," katanya. (sha/muu)