Jakarta, tvOnenews.com - Aksi heroik Sertu Igo Satria Gutomo di tengah banjir bandang di Aceh Utara viral di media sosial. Tindakan menyelamatkan seorang bayi diapresiasi oleh publik.
Sertu Igo Satria Gutomo merupakan anggota TNI AD. Ia menjadi Prajurit Batalyon Arhanud 5/CSBY yang ditugaskan di Desa Pulo Rungkom, Aceh utara.
Igo menjalankan tugas utama menyelamatkan warga yang terjebak banjir. Menariknya, salah satu aksinya mengevakuasi seorang bayi menyedot perhatian publik.
Igo menceritakan kronologi momen mencekam saat mengevakuasi seorang bayi. Ia mulanya mengatakan, banjir bandang datang akibat curah hujan terus mengguyur Aceh Utara.
"Untuk pada saat itu, wilayah Aceh khususnya Aceh Utara sudah diguyur hujan kurang lebih satu minggu," ujar Igo melalui saluran program Kabar Siang tvOne dari Aceh Utara, Aceh dikutip, Senin (8/12/2025).
Sertu Igo Satria Gutomo Diperintahkan Turun ke Lapangan- Istimewa
Igo langsung mendapat perintah dari komandannya. Kehadirannya dan tim diharapkan dapat mengantisipasi adanya korban bencana banjir.
Pada Rabu, 26 November 2025, ia mengikuti sesi pelaksanaan apel kesiapsiagaan. Bencana banjir bandang kala itu mulai menghantam warga desa.
"Untuk membantu evakuasi warga yang berada (Desa) Reuleut Timur," katanya.
Diketahui, di sekitaran daerah tempat bertugasnya terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Bahkan menjadi wilayah terisolasi paling parah.
Air bah terus berdatangan dan debitnya semakin tinggi. Hal ini menyebabkan akses jalan ke desa tersebut terputus dan lumpuh total.
Anggota TNI-Polri, tim relawan hingga warga saling menyelamatkan satu sama lain. Ironisnya, ada seorang bayi yang baru berusia beberapa minggu terjebak di tempat berbahaya.
"Kami mendapat informasi dari warga sekitar bahwa ada satu keluarga lagi yang belum berhasil dievakuasi dikarenakan di sekitarnya sudah terendam banjir," jelasnya.
Lebih lanjut, Igo menyampaikan bahwa, debit air banjir yang menghantam sudah mencapai ketinggian sekitar 1,8 meter.
Banjir Bandang Menyulitkan EvakuasiAir banjir yang semakin tinggi akibat terus diguyur hujan menyulitkan proses evakuasi warga yang terjebak. Mereka sangat ragu karena harus memikirkan nasib nyawanya.


