Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan larangan pengambilan foto dan video di area Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk menjaga kenyamanan dan kekhusyukan ibadah Haji 2026. Aturan ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2017, ketika pemerintah Saudi mengeluarkan Nota Diplomatik No. 8/8/050740 yang berisi larangan terkait penggunaan perangkat foto di kedua masjid suci tersebut. Namun, pada tahun 2025, pihak berwenang kembali menekankan larangan ini seiring dengan peningkatan jumlah jemaah dan maraknya swafoto yang mengganggu ketertiban umum.
“Larangan ini bukan sekedar peraturan teknis, tetapi suatu langkah untuk memastikan semua jemaah dapat beribadah dengan penuh khusyuk tanpa gangguan rekaman dan sesi berswafoto,” ujar seorang pegawai Kementerian Haji dilansir dari laman hajjreporters.com pada Senin (8/12).
Pihak pengurus Masjidil Haram dan Nabawi menekankan bahwa jemaah sebaiknya konsentrasi pada ibadah mereka daripada mencari tempat untuk berfoto. Dalam hal ini, untuk jemaah yang ingin mengambil gambar di area masjid, diharuskan untuk mendapatkan izin resmi. Larangan ini diharapkan dapat menciptakan suasana sakral yang lebih kondusif bagi para pengunjung dan jemaah yang datang untuk beribadah.
Kebijakan Batasan Usia Haji 2026Selain itu, pihak Arab Saudi juga menerapkan kebijakan baru terkait Haji 2026. Dimana, anak-anak di bawah usia 12 tahun dilarang ikut serta dalam ibadah haji. Kebijakan tersebut telah dikonfirmasi oleh Nusuk Haji kepada The Islamic Information pada Rabu (3/12).
Kebijakan ini diambil setelah pertimbangan terhadap risiko yang dihadapi anak-anak, terutama pada saat suhu yang ekstrem selama puncak ibadah haji. Menurut laporan tim medis, dalam beberapa tahun terakhir, kasus sengatan panas dan kelelahan banyak terjadi pada anak-anak dan lansia.
Dengan suhu sering kali melebihi 40 derajat Celsius, anak-anak tidak dianggap mampu menghadapi tantangan fisik yang diperlukan selama pelaksanaan haji. Larangan ini juga bertujuan untuk mengelola keramaian selama ibadah ini, yang merupakan salah satu peristiwa keagamaan terbesar di dunia.
Pengumuman ini menunjukkan bahwa Arab Saudi semakin serius dalam menjaga keselamatan jemaah, dan diharapkan dapat mengurangi insiden yang tidak diinginkan.
Persiapan untuk Jemaah Haji 2026Demi menjamin keselamatan jemaah, penting untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi kesehatan yang baik. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji 2026 akan dilakukan dengan lebih ketat.
Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia mencatat bahwa standar kesehatan jemaah Indonesia tahun lalu belum sepenuhnya sesuai dengan harapan pemerintah Arab Saudi, sehingga persiapan kali ini mengarah pada pengembalian standar sebelumnya.
Menteri Haji dan Umrah, Mochammad Irfan Yusuf, menekankan pentingnya menjaga kesehatan bagi semua calon jemaah. Ibadah haji memerlukan stamina ekstra dan kebugaran tubuh sehingga harus dipastikan bahwa semua jemaah siap dari segi fisik.
"Jika jemaah tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan, maka tidak dapat diberikan kesempatan pelunasan. Ini semata untuk memastikan keselamatan dan kelancaran ibadah haji," tutur Mochammad Irfan Yusuf dilansir dari laman Kompas, Senin (8/12).
Sterilisasi dan pemeliharaan kesehatan jemaah akan menjadi bagian penting dari strategi Arab Saudi dan Kementerian Haji Indonesia dalam memastikan bahwa pelaksanaan ibadah berjalan dengan aman dan nyaman. Tujuan utama dari semua kebijakan ini adalah untuk menciptakan pengalaman ibadah yang lebih baik bagi seluruh jemaah Haji 2026, sehingga mereka dapat menjalani kegiatan ibadah dengan khidmat dan tanpa hambatan.





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5438292/original/064880600_1765279306-2.jpg)