PWI dan Dinkes Gresik Kolaborasi Tuntaskan Penanganan Kasus TB

beritajatim.com
2 hari lalu
Cover Berita

Gresik (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik berkolaborasi menuntaskan penanganan eliminasi kasus tuberculosis (TB). Melalui kegiatan seminar dengan tema “Jaga Diri, Jaga Lingkungan, Waspada TBC Sebelum Menyebar” diikuti puluhan kepala puskesmas, perwakilan pondok pesantren, dan insan pers.

Kepala Dinkes Gresik dr. Mukhibatul Khusnah mengatakan, pemerintah daerah memiliki regulasi lengkap terkait penanganan TBC, mulai dari Peraturan Bupati hingga Keputusan Bupati. Selain regulasi, percepatan eliminasi TBC merupakan bagian dari program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Eliminasi secara nasional ditargetkan tahun 2030, sementara Kabupaten Gresik berdasarkan Perbup menargetkan eliminasi TBC tahun 2028, dua tahun lebih cepat dari target nasional. Untuk itu, kolaborasi bersama insan pers terus digencarkan,” katanya, Selasa (9/12/2025).

Ia menambahkan, untuk mencapai target tersebut, maksimal sebaran TBC harus ditekan hingga 65 kasus per 100 ribu penduduk. Angka saat ini masih berada di 199 kasus per 100 ribu penduduk. Untuk itu, pihaknya aktif melakukan temuan kasus sedini mungkin supaya tugas lebih cepat.

“Kami berharap tidak berhenti dalam satu sisi acara saja. Kegiatan di ponpes banyak sekali hampir 24 jam. TB jadi penting bersama-sama memonitoring penyakit ini,” imbuhnya.

Selain melibatkan banyak pihak, penanganan TB juga dilakukan dengan cara skrining, seperti mengintegrasikan pemeriksaan TBC dengan skrining stunting di Posyandu hingga skrining diabetes.

“Saat ini, 10 puskesmas juga telah mampu melakukan Tes Cepat Molekuler (TCM), sehingga pasien tidak perlu ke RSUD Ibnu Sina Gresik,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menuturkan, dirinya mengapresiasi sinergi Dinkes dan PWI dalam mendorong percepatan penanganan TBC.

Ia menilai kolaborasi ini perlu dilanjutkan dalam bentuk kegiatan lapangan, salah satunya menyasar pondok pesantren untuk sosialisasi dan skrining TBC.

“TBC ini menjadi perhatian serius untuk semua pihak, baik pemerintah daerah, puskesmas, jurnalis, dan lainnya. Tapi yang paling penting adalah, TBC bisa sembuh,” paparnya.

Bupati dua periode ini menekankan pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal dan tempat belajar, termasuk rumah dan asrama. Faktor kelembapan, pencahayaan, dan ventilasi harus diperhatikan agar risiko penularan dapat ditekan. “Kami meminta masyarakat segera melapor jika menemukan kasus TBC di lingkungan pesantren atau permukiman,” urainya.

Ketua PWI Kabupaten Gresik, Deni Ali Setiono mengatakan pentingnya keterlibatan pers dalam mengedukasi publik. Menurutnya, TBC merupakan penyakit yang tampak tidak mencolok namun berbahaya, sehingga perlu terus digaungkan kepada masyarakat.

“Kita ketahui TBC ini penyakit yang smooth tapi membahayakan. Tidak hanya Dinas Kesehatan, ini juga salah satu tugas pers untuk mengedukasi dan memberikan informasi yang positif kepada masyarakat,” paparnya.

Deni menambahkan, kerja sama PWI dan Dinkes Gresik telah terjalin sejak lama dan kembali dikuatkan lewat diskusi ini. “Harapannya dari diskusi ini menjadi kontribusi dalam percepatan penanganan TBC di Kabupaten Gresik. Apalagi berdasarkan data, ada 2.740 kasus TBC sepanjang tahun 2025 di Gresik, dan tahun 2028 kita menuntaskan zero TBC,” pungkasnya. [dny/kun]


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kejagung Sita Hotel di Setiabudi Terkait Pencucian Uang Bos Sritex
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Kejahatan saat Remaja Terkuak, Cho Jin Woong Pensiun
• 23 jam lalugenpi.co
thumb
Wapres Gibran Minta Maaf Insiden Mobil Bawa MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing: Segera Diusut
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Belasan Sopir Menginap di SPBU Akibat Kelangkaan Solar di Nagekeo
• 18 jam lalutvrinews.com
thumb
AS Roma vs Celtic, Roma Bungkam Celtic 3-0 di Liga Europa
• 10 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.