JAKARTA - KH Zulfa Mustofa ditetapkan sebagai Pj Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Pleno PBNU yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 9 Desember 2025 malam. KH Zulfa menggantikan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang telah diberhentikan oleh Syuriah PBNU.
Rais Syuriyah PBNU Mohammad Nuh mengatakan, bahwa hasil rapat telah memutuskan Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa menjabat sebagai Pj Ketum PBNU.
"Yaitu penetapan pejabat Ketua Umum PBNU masa bakti sisa, sisa sekarang ini, yaitu yang mulia beliau Bapak K.H. Zulfa Mustofa," kata Mohammad Nuh. Ia menjelaskan, KH Zulfa Mustofa akan memimpin PBNU ke depan dan melaksanakan tugas-tugasnya hinffa pelaksanaan Muktamar NU di 2026.
Berikut profil KH Zulfa Mustofa yang dilansir dari beberapa sumber:
Pria kelahiran Jakarta 7 Agustus 1977 itu, lahir dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Muqarrabin, berasal dari Pekalongan, dan ibunya, Nyai Hajjah Marhumah Latifah, berasal dari Kresek, Tangerang. Ia merupakan cucu kemenakan dari Syekh Nawawi al-Bantani dan keluarga besar KH. Ma’ruf Amin, ulama terkemuka Indonesia.
Pendidikan formal KH. Zulfa Mustofa dimulai di SD Al-Jihad, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia kemudian melanjutkan sekolah di Pekalongan hingga tamat SD. Selanjutnya, beliau menempuh pendidikan Tsanawiyah di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Simbangkulon, dan pindah ke Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, pada kelas 2 Tsanawiyah.
Dua guru yang sangat berpengaruh dalam masa nyantri beliau adalah KH. A. Sahal Mahfudh dan KH. Rifa’i Nasuha, guru dari KH. Sahal Mahfudh.
KH. Zulfa Mustofa berencana melanjutkan kuliah ke Timur Tengah, ke Al-Azhar atau Makkah, namun tidak terwujud karena wafatnya ayahnya. Pada usia 19 tahun, beliau menggantikan posisi ayahnya mengajar di lima majelis taklim, dan mendirikan majelis taklimnya sendiri, Darul Musthofa, pada tahun 2000. KH. Zulfa Mustofa menikah dengan Hulwatin Syafi’ah dan dikaruniai beberapa anak.
Sepak terjang karirnya terhitung moncer sebelum menjabat sebagai Pj Ketua Umum PBNU, yakni Mutasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Wakil Majelis Pertimbangan MUI Pusat, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan Ketua Komite Fatwa BPJPH Kementerian Agama.
KH. Zulfa Mustofa pun merupakan penulis dan ulama yang produktif. Beberapa karya terbaru beliau antara lain Al-Fatwa wa Ma La Yanbaghi Li al-Mutafaqqih Jahluhu, dan Diqqat al-Qonnas fi Fahmi Kalam al-Imam al-Syafi’i.
KH. Zulfa Mustofa dikenal sebagai sosok ulama yang menggabungkan keilmuan klasik dengan pandangan kontemporer, aktif dalam pendidikan, dakwah, dan pengembangan hukum Islam di Indonesia.
Original Article




