Danantara Bocorkan Tiga Poin Kunci Yang Dicari Investor Untuk Proyek WTE

narasi.tv
1 hari lalu
Cover Berita

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) bocorkan tiga kepastian penting bagi investor yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek Waste to Energy (WTE) atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Senior Director of Investment Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Sunata Tjiterosampurno dalam diskusi panel Balairung Dialogue 2025 secara hibrida di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.

Kepastian arus kas merupakan faktor kunci yang sangat penting bagi investor yang terlibat dalam proyek Waste-to-Energy (WTE). Arus kas bagi proyek WTE bergantung pada volume sampah yang akan diproses.

Setiap kota dituntut untuk memastikan adanya pasokan sampah yang konsisten dan memadai agar proyek tersebut dapat berjalan dengan efisien. Hal ini berarti bahwa pemerintah daerah perlu mengatur dan menjamin pengumpulan serta pengiriman sampah ke lokasi pengolahan.

Tiga Kepastian yang Dicari Investor untuk Proyek WTE

Dalam kesempatan tersebut Sunata memaparkan tiga kepastian penting bagi investor yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek Waste-to-Energy (WTE).

Pertama kepastian arus kas datang dari kepastian volume sampah yang harus diantar (deliver) oleh masing-masing kota ke tempat pemrosesan, serta kepastian offtaker dari PLN yang juga bagian dari Danantara Indonesia.

“Lalu, ini akan menentukan bankablity dan sustainablility dari proyek itu. Semua proyek infrastruktur tersebut mesti sustain, termasuk (dari segi) finansialnya,”terangnya.

Hal penting kedua bagi investor adalah alokasi dari risiko sesuai dengan peran masing-masing pemangku kepentingan guna memastikan proyek WTE berjalan dengan baik.

“Simpelnya adalah siapa yang paling pantas mengambil risiko itu dan apa tugas dan peran dari masing-masing pihak, agar semuanya jalan. Alokasi risiko harus tepat: apa yang diambil oleh financial investor, apa yang diambil oleh pemerintah, oleh bank, dan oleh dana publik. Itu mesti pas,” tambah Sunata lagi,

Lebih lanjut, aspek paling penting lainnya atau ketiga bagi investor adalah kepastian regulasi dari proyek itu sendiri.

“Ini karena pembangunan infrastruktur adalah jangka panjang, kurang lebih 15-20 tahun. Butuh perhatian dari kepastian regulasi itu sendiri. Sehingga (dampaknya) bukan hanya financial return, tapi juga economy impact,” tutur Sunata.

Target dan Investasi Proyek WTE

Danantara Indonesia memiliki rencana ambisius dalam proyek WTE, di mana mereka menargetkan pembangunan 33 stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di seluruh wilayah Indonesia.

Setiap stasiun direncanakan memiliki kapasitas untuk memproses 1.000 ton sampah setiap harinya, dengan total investasi diperkirakan mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun.

Investasi ini tidak hanya akan berkontribusi pada penyelesaian masalah sampah, tetapi juga akan berperan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 80 persen, sesuai dengan target nasional untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Sejauh ini terdapaat 24 perusahaan lolos Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) proyek Waste to Energy (WTE) tahap pertama, menandai siap dimulainya tender yang bakal digelar pada 6 November 2025.

Mayoritas perusahaan dalam DPT merupakan pemain asing yang diumumkan pada Jumat, 31 Oktober 2025. Mereka diwajibkan membentuk konsorsium dengan mitra lokal seperti BUMN, BUMD, atau swasta nasional sebelum mengikuti tender.

Baca Juga:Fakta-Fakta Kebakaran Ruko Terra Drone: Salah Satu Korban Tengah Hamil 7 Bulan

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
10 Sungai Terdalam di Dunia, Tembus Ratusan Meter
• 12 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
BYD Harap Insentif Mobil Listrik Berlanjut hingga 2026
• 4 jam laluidxchannel.com
thumb
LAN RI Transisi Jadi Orkestrator Kompetensi ASN
• 20 jam lalutvrinews.com
thumb
Tanah Ambles di Nganjuk, Sejumlah Rumah Warga Rusak
• 21 jam lalurctiplus.com
thumb
Guru Besar UIN Jakarta: Komunikasi Pemerintah Menjadi Bolong Besar dalam Penanganan Bencana Sumatera
• 22 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.