Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di kawasan Danau Toba melalui penguatan keselamatan, layanan kapal, infrastruktur dermaga serta koordinasi lintas instansi terpadu.
"Toba merupakan salah satu tempat yang pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru cukup ramai penggunaan atau pemanfaatan jalur lintas penyeberangan di mana ada sekitar 357 kapal pada wilayah kerja ini," kata Menhub saat meninjau Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Toba, sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memperkirakan akan terjadi 4,63 persen atau 5,53 juta pergerakan menuju Sumatera Utara pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dudy menuturkan angka tersebut membuat Sumatera Utara berpotensi menjadi salah satu tujuan favorit pada perayaan di akhir dan awal tahun mendatang.
"Sehingga untuk memastikan kesiapan simpul transportasi ini, kami meninjau Pelabuhan Ajibata," ujarnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru di Toba, Menhub telah menginstruksikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba bersinergi dengan pemangku kepentingan lain, guna mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi penyeberangan.
Adapun saat ini KSOPP Danau Toba membawahi 10 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi antara lain Pelabuhan Penyeberangan Balige, Onanrunggu, Muara, Sipinggan, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Ajibata Tomok, Tomok, serta Ajibata. Pelabuhan Ajibata sendiri melayani dua lintas penyeberangan yaitu Ajibata - Tomok dan Ajibata– Ambarita.
Menhub menegaskan pula pentingnya ramp check, pengawasan jumlah muatan, kesiapan awak kapal, serta kondisi cuaca, guna memastikan seluruh kapal di Danau Toba laik berlayar dan beroperasi sesuai kapasitas aman optimal.
Selain kondisi kapal, Menhub juga berpesan agar kondisi awak kapal menjadi perhatian. Sebab jika awak kapal kelelahan, konsentrasi saat bertugas bisa berkurang.
Menhub berharap informasi tentang kondisi cuaca disampaikan kepada operator dan masyarakat secara langsung. Dengan begitu, zero accident dan zero fatality dapat terwujud.
“Jangan memberikan kesempatan kepada operator untuk memaksakan diri berlayar apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penjelasan kepada masyarakat dengan baik agar masyarakat mengetahui kondisi cuaca dan juga memahami apabila terjadi penundaan keberangkatan atau pun pembatalan.
Setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, Menhub menyerahkan life jacket kepada awak kapal tradisional yang ada di Danau Toba, juga meninjau KMP Pora-Pora.
Baca juga: Menhub ajak warga mudik gratis Natal-Tahun Baru dengan kuota 33 ribu
Baca juga: Menhub: Jajaran siaga 24 jam di Natal-Tahun Baru hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Menhub: Puncak arus mudik Natal-Tahun Baru diprediksi 24 Desember
"Toba merupakan salah satu tempat yang pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru cukup ramai penggunaan atau pemanfaatan jalur lintas penyeberangan di mana ada sekitar 357 kapal pada wilayah kerja ini," kata Menhub saat meninjau Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Toba, sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memperkirakan akan terjadi 4,63 persen atau 5,53 juta pergerakan menuju Sumatera Utara pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dudy menuturkan angka tersebut membuat Sumatera Utara berpotensi menjadi salah satu tujuan favorit pada perayaan di akhir dan awal tahun mendatang.
"Sehingga untuk memastikan kesiapan simpul transportasi ini, kami meninjau Pelabuhan Ajibata," ujarnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru di Toba, Menhub telah menginstruksikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba bersinergi dengan pemangku kepentingan lain, guna mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi penyeberangan.
Adapun saat ini KSOPP Danau Toba membawahi 10 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi antara lain Pelabuhan Penyeberangan Balige, Onanrunggu, Muara, Sipinggan, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Ajibata Tomok, Tomok, serta Ajibata. Pelabuhan Ajibata sendiri melayani dua lintas penyeberangan yaitu Ajibata - Tomok dan Ajibata– Ambarita.
Menhub menegaskan pula pentingnya ramp check, pengawasan jumlah muatan, kesiapan awak kapal, serta kondisi cuaca, guna memastikan seluruh kapal di Danau Toba laik berlayar dan beroperasi sesuai kapasitas aman optimal.
Selain kondisi kapal, Menhub juga berpesan agar kondisi awak kapal menjadi perhatian. Sebab jika awak kapal kelelahan, konsentrasi saat bertugas bisa berkurang.
Menhub berharap informasi tentang kondisi cuaca disampaikan kepada operator dan masyarakat secara langsung. Dengan begitu, zero accident dan zero fatality dapat terwujud.
“Jangan memberikan kesempatan kepada operator untuk memaksakan diri berlayar apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penjelasan kepada masyarakat dengan baik agar masyarakat mengetahui kondisi cuaca dan juga memahami apabila terjadi penundaan keberangkatan atau pun pembatalan.
Setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, Menhub menyerahkan life jacket kepada awak kapal tradisional yang ada di Danau Toba, juga meninjau KMP Pora-Pora.
Baca juga: Menhub ajak warga mudik gratis Natal-Tahun Baru dengan kuota 33 ribu
Baca juga: Menhub: Jajaran siaga 24 jam di Natal-Tahun Baru hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Menhub: Puncak arus mudik Natal-Tahun Baru diprediksi 24 Desember





