GenPI.co - Anggota Komisi XII DPR RI Alfons Manibui menyoroti daerah penghasil migas masih mempunyai kantong-kantong kemiskinan.
Alfons mengatakan sejumlah daerah tersebut di antaranya Papua Barat, Kalimantan Timur, Riau, dan wilayah lainnya.
Dia menilai fenomena tersebut mencerminkan adanya ketimpangan antara aktivitas ekonomi skala besar serta kesejahteraan warga lokal.
“Di daerah penghasil minyak masih ada akses jalan terbatas, desa belum teraliri listrik, serta layanan dasar belum memadai,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (11/12).
Politikus Partai Golkar itu pun mengusulkan supaya pemerintah meningkatkan porsi Dana Bagi Hasil (DBH) migas bagi daerah penghasil.
Menurutnya, peningkatan DBH itu supaya bisa memberikan multiplier effect untuk ekonomi daerah. Mulai dari peningkatan belanja produktif daerah.
Kemudian penguatan ekonomi lokal, hingga menciptakan lapangan kerja. Hal ini penting agar daerah itu bisa menghadapi tantangan transisi energi serta diversifikasi ekoonomi.
“Kalau ingin transisi energi yang adil serta pembangunan inklusif, daerah penghasil migas tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya.
Alfons juga meminta supaya pemerintah tak melakukan potongan DBH migas. Sebab hal itu juga untuk mewujudkan pemerataan pembangunan nasional.
DBH migas harus jadi instrumen utama dalam memperkecil kesenjangan. Bukan malah dikurangi,” ucapnya. (ant)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:




