Jakarta, tvOnenews.com- Salah satu keluarga korban menyoroti tingkat keamanan kerja di Terra Drone yang Gedungnya terbakar.
- viva.co.id
Dalam keterangannya, Paman korban dari kebakaran Gedung Terra Drone mengeluhkan, kenapa Gedung atau Tempat Kerja di tengah Kota Jakarta tidak memiliki APAR (alat pemadam api ringan).
Terlebih Ruko Terra Drone yang dinilai idealnya hanya 4 lantai menjadi 7 lantai. Hal inilah yang dipertanyakan Paman korban. Ponakannya, Novia Nurwan pegawai dari perusahaan penyedia jasa drone itu.
Seperti diketahui, peristiwa kebakaran gedung Terra Drone terjadi pada Selasa (9/12) telah menelan korban sebanyak 22 orang.
"Kami menyoroti terkait dengan bangunan, gedungnya dengan lebar 4 meter kebelakangnya cuma 15 meter kayanya nggak layak bukan standar perkantoran," kata Hidayat Paman dari Novia yang menjadi korban kebakaran Terra Drone, dikutip dari tvonenews, Kamis (11/12).
- dok.tvonenews.com/tiktok tvonenews
"Itu kami sayangkan, kemudian K3-nya keamanan dan keselamatan kerjanya tidak terpenenuhi. Tidak ada APAR," sambungnya.
Melihat kebakaran yang terjadi di lantai dasar. Jadi sorotan keluarga juga, karena posisi gudang, kenapa ada di bawah, sementara karyawan di atas.
Atas kejadian ini, Polisi terus mendalami kasus ini. Baru mengatakan dugaan awal penyebab korban meninggal dunia karena menghirup akibat menghirup gas karbondioksida (CO₂).
"Disayangkan lagi, gudang itu di bawah. Karyawan malah di lantai 3, 4, 5 atas. Ini menyalahi prosedural," tegas Hidayat.
"Saya juga meminta pada Pemprov dan Kepolisian, (usut) kok bisa Ruko di tengah kota yang standarnya 4 lantai jadi 7 lantai. Ini pasti ada sesuatu kelelalaian, atau penyalahan wewenang. Ini bisa keluar terbit izin operasinya, kami sayangkan," harapan kelaurga Novi.
Polisi Dalami Kasus Kebakaran Terra DroneSejauh ini, polisi sudah memanggil manajemen Perusahaan untuk mendalami perihal risiko perusahaan.
Atas peristiwa ini Perusahaan yang berlokasi di Jakarta Pusat viral media sosial.



