FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan mantan presiden Jokowi terkait polemik ijazahnya kembali jadi gunjingan. Pasalnya, ayah Wapres Gibran itu kembali membuat tudingan yang justru makin memperkeruh kasusnya.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Jokowi menuding bahwa ada operasi politik dan orang besar di balik isu ijazah palsunya.
Meski telah berkali-kali dibantah oleh Dokter Tifa, Roy Suryo, dan Rismon Sianipar, pernyataan Jokowi tersebut kini membuat banyak pihak justru semakin heran dan curiga.
Salah satu yang menyampaikan kecurigaannya adalah penulis kondang Indonesia, Tere Liye. Melalui akun media sosialnya, alumni Fakultas Ekonomi UI ini mengkritik tajam Jokowi.
“Bapak teh lama-lama mirip kuli pasar yang lagi ngopi di warung. Lantas mulai ngelantur ke mana-mana,” tulis Tere Liye, dikutip Kamis (11/12/2025).
Pria yang bernama asli Darwis itu memint agar Jokowi tidak sekadar melempar tudingan tetapi terang-terangan saja menyebut nama sosok orang besar itu.
“Bapak kan sudah bilang: yakin dan bisa dipastikan jika ada agenda politik dan orang besar di belakang kasus ijazah ini. Maka sebut namanya secara terbuka,” pinta Tere Liye.
“Sudah berkali-kali loh bapak bikin pernyataan begini. Sebut namanya. Takut? Duh, malu dikitlah sama emak-emak, Pak,” sambungnya.
Dia menceritakan kejadian tahun 2011 di Surabaya, ada emak-emak yang anaknya di SD disuruh ngasih contekan massal, emak-emak itu berani nyebut nama.
Bahkan saat keluarganya terusir dari sekolah, juga terusir dari tempat tinggalnya oleh warga, dia tetap jalani risikonya.
“Duh, kasihan, bapak malah takut nyebut nama terbuka. Ini tuh ambyar banget. Mantan presiden terbaik segalaksi bima sakti hanya bisa melempar isu-isu tidak jelas,” kritik Tere Liye.
Baiklah, pastikan bapak betulan menunjukkan semua ijazah deh saat pengadilan. Tunjukkan secara terbuka. Biar ini tuh selesai. Masalah sesederhana ini, harus muter-muter, melibatkan pengacara-pengacar mahal, menghabiskan waktu dan tenaga.
“Jangan pakai drama lagi, dibatasi lagi, hanya fotokopi, hanya hakim, hanya penyidik dan semua cara-cara lain agar orang banyak tidak bisa lihat itu ijazah asli,” tutup Tere Liye. (sam/fajar)



