Mengeluh perutnya sakit dan kepalanya berdarah, Dian yang masih duduk di kelas 3 SD jadi salah satu korban mobil boks pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menabrak siswa dan guru di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Insiden yang terjadi pada Kamis (11/12) pagi itu menelan 22 korban luka. Dian bercerita, saat itu mobil tiba-tiba menyeruduk pagar sekolah dan menabrak para siswa yang tengah berkegiatan membaca bersama.
Dian dibawa ke RSUD Cilincing usai kejadian. Pamannya, Iman (36) datang menjenguk. Kepada wartawan, Iman bercerita, kaki keponakan kesayangannya itu sempat terlindas.
“Sempet kelindes,” ujar Iman.
“Kalo ketabrak sih di bagian tadinya tu di bagian tangan, terus perut, tapi kebetulan langsung di rem lah,” tambahnya.
Untungnya, Dian masih sempat ditarik oleh gurunya, Maryono, sebelum terlindas lebih parah. Demi menyelamatkan Dian, Maryono kini harus dirawat di RSUD Koja karena kakinya patah.
“Alhamdulilah salah satu guru itu salah satu yang nyelametin ponakan ane (saya). Akhirnya dia kan korban tuh yang patah tulang katanya dirujuk ke [RS] Koja,” ucap Iman.
Iman pun menilai, bila aksi heroik itu tak terjadi, nasibnya bisa saja berbalik, malah Dian yang mengalami patah tulang.
“Nah kalau gak ada dia mungkin parah ponakan ane tuh, patah tulang juga,” imbuh Iman.
Ia pun merasa sangat berterima kasih kepada Maryono. Iman tak sabar menunggu Maryono pulih untuk menyampaikannya langsung.
“Makanya nanti Insyaallah gurunya udah membaik ane ngucapin makasih sama gurunya. Wali muridnya mungkin ya,” ucap Iman.
Di sisi lain, ia juga berharap agar Dian yang masih mengeluhkan perutnya sakit mendapatkan perawatan yang maksimal.
“Harapannya ponakan ane bisa sehat seperti semula aja,” pungkas Iman.




