Kronologi Tewasnya Mata Elang yang Dikeroyok 5 Orang di Pancoran

kompas.com
8 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria diduga mata elang yang identitasnya belum diketahui tewas setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kejadian bermula ketika korban dan seorang rekannya menghentikan laju pengendara sepeda motor di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

“Awal mulanya ada seorang pengendara motor ya saat melintas diberhentikan oleh teman-teman dari debt collector,” kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis malam.

Baca juga: 5 Pengeroyok Mata Elang di Pancoran Kabur Usai 1 Korban Tewas, 1 Kritis

Kemudian, dari arah belakang, sekitar lima orang yang berasal dari dalam sebuah mobil datang membantu pengendara motor tersebut. Mereka kemudian mulai mengeroyok kedua orang yang diduga mata elang itu.

“Dengan sporadis pengguna mobil tersebut langsunng memukul dari kawan-kawan debt collector ini. Kurang lebih 4-5 orang pengguna mobil tersebut yang sama-sama jalan dengan pengendara motor satu arah,” jelas dia.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=mata elang tewas pancoran, mata elang dikeroyok di Pancoran, pengeroyokan mata elang pancoran, mata elang tewas di pancoran&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMS8yMjI3NTI5MS9rcm9ub2xvZ2ktdGV3YXNueWEtbWF0YS1lbGFuZy15YW5nLWRpa2Vyb3lvay01LW9yYW5nLWRpLXBhbmNvcmFu&q=Kronologi Tewasnya Mata Elang yang Dikeroyok 5 Orang di Pancoran§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Kedua korban kemudian diseret ke pinggir, tepat di bawah tenda pedagang kaki lima (PKL).

Setelah itu, para pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan korban tergeletak di lokasi.

“Yang mukul langsung kabur dengan begitu cepat,” kata Mansur.

Polisi kemudian langsung membersihkan tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi di sekeliling tenda.

Baca juga: Tewasnya Mata Elang Picu Bentrok di Pancoran hingga Tenda Pedagang Dibakar

Tiga jam kemudian, terjadi bentrokan antara dua kelompok tak dikenal.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 18.40 WIB menunjukkan belasan pria masih berkumpul di sekitar TKP.

Tenda PKL yang berada di samping lokasi sedang dipersiapkan pemiliknya untuk menerima pelanggan.

Awalnya, wartawan Kompas.com hendak meliput TKP dan mengambil gambar. Salah seorang pria yang berada di lokasi mendekat dan menanyakan asal instansi.

“Saya pikir polisi,” kata pria itu.

Tak lama setelah itu, tenda PKL di samping TKP mulai dirusak, lampunya pun mati. Sebuah sedan hitam melintas dengan kecepatan tinggi dan sejumlah pria mengejarnya hingga mobil tersebut berbalik masuk ke gang.

Baca juga: Polisi Pastikan Tangani Kasus Pengeroyokan 2 Mata Elang di Pancoran

Salah satu pria memukul kaca pos keamanan dengan kayu hingga pecah sambil berteriak.

“Keluar lu!” teriak pria itu sambil melayangkan sebilah kayu panjang.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Tenda-tenda PKL kemudian dibakar dan terdengar ledakan dari salah satu titik api.

Kerusuhan sempat mengganggu aktivitas pengguna jalan. Mereka diteriaki untuk menyingkir dari lokasi. Tak lama kemudian, polisi tiba untuk melakukan penyisiran dan pengamanan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Cirebon Berebut Kue Industri Pengolah Sampah Jelang Tutupnya TPA Gunungsantri
• 14 jam lalubisnis.com
thumb
Zarof Ricar Dijebloskan ke Rutan Salemba
• 13 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Greenpeace Sebut 2025 Tahun Kelam, Krisis Ekologis Berjalan Iringan dengan Represi Aparat
• 11 jam lalusuara.com
thumb
Perang Kongo Kembali Pecah, 200 Ribu Warga Terpaksa Mengungsi
• 1 jam laluidntimes.com
thumb
Jelang Nataru, Pramono Lepas 15 Ton Sembako ke Pulau Seribu
• 20 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.