Kolaborasi Dua Kutub Balas Dendam

kumparan.com
3 jam lalu
Cover Berita

Aroma tinta di markas Kabar Kilat kembali terasa manis, aroma kehidupan yang antifragile (tahan banting) setelah badai. Fitrah Nusantara benar-benar bertobat. Fokusnya kembali ke keluarga dan pekerjaannya, menebus kesalahan, dan membangun kembali kepercayaan Arine. Kedamaian yang dirindukannya akhirnya kembali.

Namun, kedamaian itu tak bertahan lama. Namanya juga hidup Fitrah, pasti ada saja delik baru yang menanti.

Di tempat lain, di sebuah kontrakan, Syakira tidak terima ditinggalkan begitu saja oleh Fitrah. Janji-janji (yang tak pernah terucap gamblang, hanya ada dalam imajinasi Syakira yang halu) seakan sirna. Dendam dan kekecewaan membara di hatinya.

Ia merasa dipermainkan dan ditinggalkan saat sudah tidak dibutuhkan lagi (padahal Fitrah sudah memastikan bantuan lewat jalur resmi). Ia tahu ia memiliki informasi sensitif tentang Fitrah dari masa lalu mereka, serta bisa memanipulasi cerita.

Dalam keputusasaannya, Syakira teringat akan sosok wartawan aneh yang pernah dilihatnya di proyek drainase. Bang Jarwo, si kumis berkalung rantai kapal dari "Kabar Instan 24 Jam Nonstop Anti Hoax Club".

Syakira berhasil menghubungi Bang Jarwo. Mereka bertemu di warung kopi langganan Bang Jarwo, lokasi yang sering digunakan kelompok wartawan Bodrex membuat persekongkolan receh.

"Gini, Bang, saya punya bahan 'panas' nih soal wartawan top Kabar Kilat itu, si Fitrah Nusantara," ujar Syakira dengan nada penuh dendam, seolah sedang melaporkan tindak pidana berat. "Saya tahu banyak soal dia, hal-hal yang orang nggak tahu, Bang. Bisa bikin gempar, viral nasional!"

Mata Bang Jarwo langsung berbinar penuh minat, mirip mata Jaksa Penuntut Umum melihat bukti kuat. "Wartawan top? Wah, ini bisa jadi duit banyak, Mba! Amplop tebal nih! Bahan apa nih, Mba? Soal ceker ayam oplosan lagi?"

Syakira kemudian mulai menceritakan versi ceritanya, melebih-lebihkan fakta, dan menambahkan kebohongan tentang perilaku profesional Fitrah di masa lalu, termasuk tuduhan-tuduhan yang bisa merusak reputasinya sebagai jurnalis.

Bang Jarwo mendengarkan dengan seksama, sesekali menyeruput kopinya. Ini adalah kesempatan emas baginya dan tim wartawan bodrex untuk unjuk gigi (dan dapat bayaran, tentu saja).

"Apa yang Mba mau?" tanya Bang Jarwo, senyum licik mengembang di wajahnya, mirip senyum Jaksa Bahar dulu.

"Saya mau Fitrah kembali ke saya, atau hidupnya hancur! Bikin dia susah, bikin dia malu! Hancurkan karirnya dengan cerita-cerita ini, pakai black campaign habis-habisan!" perintah Syakira, sepertinya dia sudah belajar pasal-pasal ITE.

Bang Jarwo mengangguk setuju. Ia mulai menyusun rencana untuk menyerang Fitrah melalui berita-berita miring di media abal-abalnya, menyebarkan desas-desus, dan membuat laporan palsu berdasarkan cerita Syakira.

Beberapa hari kemudian, Fitrah sedang meeting redaksi saat ponselnya bergetar. Sebuah nomor tak dikenal mengirim pesan singkat.

Isinya: "Wartawan terhormat, cerita-cerita miring tentang Anda sudah di tangan kami, barang bukti siap tayang! Mau hidup tenang sama Perawat Arine? Atau mau aib profesional Anda tersebar dan karir Anda hancur? Hubungi kami segera! Kami siap restorative justice ala amplop warung kopi! Salam dari media paling top se-antero jagat!"

Dunia Fitrah terasa berhenti berputar. Keringat dingin bercucuran di dahinya, mirip saat dikejar polisi dulu. Kali ini, bukan politikus licin yang dia hadapi, tapi wartawan abal-abal yang nekat dan tak punya etika, dipicu oleh dendam seseorang dari masa lalunya.

Senjata makan tuan. Fitrah tahu, integritas-nya yang baru dibangun kembali terancam hancur total, dan yang lebih parah, keluarganya terancam hancur oleh aib yang memalukan akibat serangan terhadap karirnya.

Ia harus bergerak cepat, kali ini bukan untuk mencari berita, tapi untuk menyelamatkan nama baik dan keluarganya dari serangan media yang keji, yang sepertinya legal standing-nya dipertanyakan.

Apakah Fitrah akan berhasil menghentikan serangan media abal-abal Bang Jarwo dan membersihkan namanya sekali lagi, atau apakah masa lalunya akan menghantuinya selamanya dan menghancurkan kebahagiaan keluarganya? (Bersambung – Ketika Integritas Nyaris Overdosis)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pandawara Grup Ajak Rakyat Patungan Beli Hutan, Anak Menkeu Purbaya Beri Kecaman, Ingatkan Soal Pungli dan Kondisi SDM
• 19 jam lalugrid.id
thumb
Rano Karno Ungkap Kondisi Terkini Korban Kecelakaan Pelajar SDN 01 Kalibaru
• 20 jam lalutvrinews.com
thumb
Dekopinda Purwakarta Selenggarakan Bimtek Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan
• 9 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Bawa Perubahan, Purbaya Jadi Game Changer of the Year
• 6 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Satpol PP Depok Tertibkan Lagi 59 Bangunan Liar PKL
• 15 jam lalueranasional.com
Berhasil disimpan.