TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa bulan setelah Suga resmi menyelesaikan wajib militer, BTS dikabarkan mulai mengerjakan musik baru di Los Angeles. Namun di saat bersamaan, sejumlah kontroversi yang melibatkan beberapa personel mencuat, memicu ketegangan dengan sebagian basis penggemar dan menambah tekanan terhadap rencana comeback yang telah lama dinantikan.
Isu paling besar menyeret nama Jungkook. Dalam beberapa pekan terakhir, anggota termuda BTS itu diterpa rumor pacaran dengan Winter dari Aespa, girl group populer di bawah naungan SM Entertainment. Spekulasi meningkat setelah muncul klaim bahwa keduanya memiliki tato serupa di lokasi yang sama, serta dugaan bahwa Winter sempat menyebut nama asli Jungkook, Jeon Jung-kook, dalam sebuah siaran langsung.
Kekecewaan fans kian memuncak akibat respons—atau ketiadaan respons—dari kedua agensi. Alih-alih membantah atau mengonfirmasi rumor, Big Hit Music dan SM Entertainment merilis pernyataan identik yang meminta publik menghormati privasi artis masing-masing.
Tak butuh waktu lama, kemarahan sebagian ARMY menyebar. Truk protes muncul di depan markas Hybe di Seoul, menampilkan pesan: “Setelah menunggu masa militer, balasan ARMY hanya pengkhianatan,” “Hentikan tindakan yang merusak grup,” dan “Jika tidak menghapus tato pasangan itu, mundur dari aktivitas BTS.”
Truk lain dikirim ke markas SM Entertainment, memuat pesan seperti: “Hapus tato itu dan beri penjelasan,” serta “Kalau ingin pacaran terang-terangan, hiduplah sebagai Kim Min-jeong, bukan sebagai Winter Aespa.”
SM Entertainment kemudian mengumumkan akan mengambil tindakan hukum atas unggahan jahat yang menyerang artisnya.
Kontroversi tak berhenti di situ. Pada Agustus, Jimin kembali diterpa rumor pacaran dengan aktris Song Da-eun—isu yang sebenarnya sudah beredar sejak tiga tahun lalu. Big Hit Music semula memilih bungkam dengan alasan privasi, hingga Song merilis rekaman CCTV yang memperlihatkan keduanya bertemu di lift. Setelah situasi memanas, agensi akhirnya memberikan klarifikasi detail, menyebut bahwa keduanya “pernah saling memiliki perasaan dan sempat berkomunikasi, namun saat ini tidak berpacaran.”
Memuncaknya isu membuat RM tampil dalam siaran langsung untuk berbicara blak-blakan soal dinamika internal grup. Sang leader mengaku sudah tidak lagi merasa mampu “mewakili grup,” menyebut bahwa perannya sebagai pusat kelompok yang ia jalankan hingga sekitar 2017–2018 tidak lagi relevan pada kondisi saat ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa para member sempat mempertimbangkan berbagai kemungkinan ekstrem. “Saya sudah puluhan ribu kali memikirkan apakah kami harus bubar atau menghentikan kegiatan grup,” ujarnya.
Menanggapi kritik soal minimnya aktivitas BTS sepanjang paruh kedua 2025, RM berkata, “Kami tidak ingin menyia-nyiakan waktu itu. Kami minta maaf sudah membuat kalian menunggu, dan maaf jika terdengar seperti mencari alasan.”
Pernyataan jujurnya menegaskan tekanan besar yang dihadapi BTS—baik sebagai individu maupun sebagai grup—di tengah kewajiban militer, karier solo, dan sorotan publik yang tak pernah surut.
Masalah internal BTS terjadi bersamaan dengan gejolak yang lebih luas di tubuh Hybe. NewJeans, girl group andalan yang berada di bawah Ador, memutus kontrak secara sepihak pada November 2024, memicu sengketa hukum selama setahun. Meski seluruh anggota telah menyatakan ingin kembali, tiga di antaranya disebut menyampaikan hal itu melalui jalur tidak resmi, yang justru menambah kontroversi.
Di sisi lain, pendiri dan Ketua Hybe, Bang Si-hyuk, sedang diselidiki kejaksaan dan kepolisian atas dugaan transaksi curang terkait penawaran saham perdana (IPO) perusahaan pada 2020. Penyidikan yang masih berlangsung itu menambah lapisan ketidakpastian di tengah upaya Hybe mengawal comeback BTS.
