Disney mengumumkan investasi sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16 triliun (kurs Rp 16.646,55) ke OpenAI. Langkah ini memberikan akses bagi OpenAI untuk menggunakan karakter Marvel, Pixar, dan Star Wars di ChatGPT maupun Sora.
Investasi yang diumumkan pada Kamis (11/12) waktu setempat menjadi langkah penting dalam adopsi kecerdasan buatan (AI) generatif di Hollywood, sekaligus berpotensi mengubah cara produksi konten di industri hiburan.
Kesepakatan ini menjadikan Disney sebagai mitra lisensi konten utama pertama yang dimiliki OpenAI untuk platform pembuat konten mereka. Nantinya, pengguna ChatGPT maupun Sora dapat menciptakan video pendek atau gambar menggunakan karakter-karakter ikonik Disney, mulai dari Mickey Mouse, pahlawan super Marvel, hingga legenda Star Wars.
Platform Sora dan ChatGPT Images akan memiliki izin akses ke lebih dari 200 karakter dari berbagai brand di bawah payung Disney, termasuk Walt Disney Animation, Pixar, Marvel, dan Lucasfilm. Mulai awal 2026, penggemar bisa mengetikkan perintah teks (prompt) untuk membuat video pendek berdurasi maksimal 30 detik atau gambar statis yang menampilkan karakter-karakter seperti:
Disney/Pixar: Mickey & Minnie Mouse, Simba, Elsa (Frozen), Belle, hingga Woody dan Buzz Lightyear.
Marvel: Iron Man, Captain America, Thor, Black Panther, hingga Thanos.
Star Wars: Darth Vader, Luke Skywalker, Yoda, hingga The Mandalorian.
Teknologi OpenAI juga akan diintegrasikan ke dalam bisnis inti Disney. Perusahaan berencana menggunakan API OpenAI untuk membangun produk baru di layanan streaming Disney+. Bahkan, video kreasi fans yang terpilih nantinya bisa ditonton langsung melalui platform Disney+.
Selain itu, Disney juga akan mendapatkan akses pada "ChatGPT for Enterprise" untuk digunakan oleh karyawan mereka dalam proses kreatif internal, mulai dari pengembangan cerita hingga efisiensi produksi.
Meski demikian, ada batasan ketat. Kesepakatan ini tidak mencakup penggunaan kemiripan (likeness) atau suara aktor asli.
"Ini sama sekali bukan ancaman bagi para kreator, malah sebaliknya. Saya rasa langkah ini justru menghargai dan menghormati mereka, sebagian karena ada biaya lisensi yang menyertainya," kata Iger kepada CNBC.
OpenAI jadi teman, rivalnya jadi lawanLangkah Disney merangkul OpenAI ini dinilai sebagai perubahan drastis dalam strategi industri hiburan. Pasalnya, mengutip Reuters, Disney gencar menuntut perusahaan AI karena masalah hak cipta selama setahun terakhir.
Bahkan, Disney diketahui sedang menggugat Midjourney atas penggunaan karakter mereka.
Namun, bersamaan dengan investasi ini, Disney justru melayangkan surat peringatan ke Google. Disney menuduh pesaing OpenAI itu menggunakan konten mereka secara ilegal untuk melatih AI mereka, Gemini.
Dengan kemitraan Disney dan OpenAI, kedua perusahaan berkomitmen membangun sistem keamanan yang ketat untuk mencegah pembuatan konten ilegal, berbahaya, atau tidak pantas yang melibatkan karakter ramah keluarga milik Disney.
Adapun kerja sama ini sendiri disorot ketat oleh Serikat pekerja Hollywood, seperti WGA (penulis) dan SAG-AFTRA (aktor), yang menyatakan akan memantau kesepakatan ini dengan cermat untuk memastikan hak-hak pekerja seni tetap terlindungi di tengah gempuran teknologi generatif.
Presiden Animation Guild, Danny Lin, menyebut kemitraan ini akan menumbuhkan kekhawatiran besar terkait kompensasi bagi para pekerja seni.
"Meskipun animator tidak memegang hak cipta atas karakter-karakter Disney, 'kami jelas merupakan alasan karakter itu ada dan alasan mengapa mereka memiliki potensi pendapatan sebesar itu'," ujar Lin.




