Kevin Diks bercerita bahwa kecintaannya terhadap sepak bola bermula dari bermain di jalanan sewaktu kecil. Diks sering bermain saat acara-acara komunitas keturunan Indonesia di Belanda.
Sejak berumur empat tahun, Diks kerap bermain sepak bola di jalanan bersama kakaknya. Dari awalnya yang sekadar suka bermain, ia lalu terus menekuninya hingga menjadi pesepak bola profesional.
"Saya rasa, memang saya tumbuh dengan sepak bola. Momen di mana pertama kali saya jatuh cinta kepada sepak bola saat saya berumur empat tahun, karena saya dan kakak saya sering bermain bola bersama di jalanan ketika acara komunitas keturunan Indonesia di Belanda," kata Diks saat wawancara bersama Bundesliga.
"Jadi, memang saya tumbuh di dunia sepak bola. Tapi, orang tua saya awalnya tidak pernah tahu bahwa saya suka sepak bola. Saya merasa tumbuh bersama sepak bola dan saya menekuninya. Yang awalnya saya hanya menyukai sepak bola, sampai sekarang menjadi pemain profesional," tambahnya.
Sosok pemain Brasil, Dani Alves, juga menjadi motivasi Kevin Diks untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Bahkan, posisinya menjadi seorang bek kanan di awal-awal masa kariernya, terinpsirasi dari sering menonton Dani Alves.
"Dan semakin dewasa saya pandangan saya semakin meluas terhadap sepak bola, seperti saya melihat para pemain dan sebagainya. Mulai menerka di posisi mana yang bagus untuk saya ketika bermain bola. Lalu ketika di masa-masa itu, saya melihat Dani Alves," lanjutnya.
"Dan karena juga saya berposisi sebagai bek kanan pada awal masa karier saya, dan tentu Dani Alves menjadi idola saya dan bagi saya merupakan bek kanan terbaik di antara lainnya," tutup Diks.
Saat ini, Kevin Diks tengah berkarier di Liga Jerman bersama Borussia Moenchengladbach. Ia kini lebih banyak mengisi peran sebagai bek tengah dalam skema tiga pemain bertahan, tetapi dalam beberapa kondisi juga masih bisa diandalkan sebagai bek kanan.
