Strategi SPPG Meruya Utara II Cegah Kejadian Luar Biasa pada MBG, Penyortiran Bahan Baku yang Ketat

disway.id
1 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, DISWAY.ID - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Utara II memastikan pencegahan kejadian luar biasa (keracunan) makanan dilakukan sejak tahap paling awal yaitu penyortiran bahan baku yang ketat. 

Seluruh bahan yang masuk ke dapur MBG harus melalui proses pemeriksaan ketat sebelum diolah menjadi makanan untuk anak-anak sekolah.

"Kami juga harus ngecek dari bahan baku karena hal ini sangat penting. Kalau bahan baku fresh, baru diterima. Kita juga sesuaikan dengan per kilonya," ujar Kepala SPPG Meruya Utara II, Adian.

"Kuantitas dan kualitasnya yang terbaik. Kalau sudah sesuai standar, baru kita masuk ke tahap sortir," sambung Adian.

BACA JUGA:Ekonomi Finni Bangkit dari Titik Nadir Berkat Dapur MBG, Hampir Diusir dari Rusun Gegara Menunggak Sewa

BACA JUGA:Surat Cinta di Ompreng: Cara Kreatif Anak SD Meminta Menu MBG Favorit

Adian menyampaikan jika seluruh bahan, baik nabati maupun hewani harus memenuhi standar kualitas yang sudah ditentukan dan setiap pengiriman akan langsung disisir satu per satu. 

Apabila ditemukan bahan yang tidak segar atau tidak sesuai standar, petugas langsung melakukan penolakan di tempat dan meminta pihak supplier untuk menggantinya.

"Barang bagus yang terbaik. Kalau ada yang kurang bagus, kami bisa reject dan saat itu juga didatangkan lagi. Untuk menu ini harus benar-benar steril, jadi bahan baku harus fresh," jelasnya.

Selain pemeriksaan fisik dan kesegaran, SPPG Meruya Utara II juga menerapkan Critical Control Point (CCP) sebagai bagian dari sistem keamanan pangan. 

Langkah tersebut memastikan setiap titik risiko dapat terdeteksi, mulai dari penerimaan bahan, penyimpanan, hingga proses pengolahan.

BACA JUGA:Bergabung dengan SPPG, Driver Ungkap Program MBG Gunakan Kendaraan Sesuai Spesifikasi dari BGN

BACA JUGA:SPPG Sukamantri Prioritaskan UMKM dan Petani Lokal MBG

"CCP-nya sangat perlu. Kami cek dari semua, baik bahan nabati maupun hewani. Apalagi ini diberikan untuk anak-anak. Jadi standarnya harus ketat," tegasnya.

Adian mencontohkan, saat ketika ada daging ayam yang datang, akan dicek terlebih dahulu untuk memastikan fresh atau tidaknya bahan tersebut.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Operasi Gabungan Drone Bayraktar TB3 dan Kamikaze Albatros-S Berhasil
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
Real Madrid Percepat Keputusan Pemecatan Xabi Alonso, Diberi Waktu 3 Laga Lagi
• 21 jam laluharianfajar
thumb
Ikut Menjadi Korban, Warga Minta Bentrokan Kalibata Diusut Tuntas
• 4 jam lalukompas.id
thumb
Prabowo Memastikan Pemulihan Pascabencana di Bener Meriah Aceh
• 29 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Jelang Nataru, Polsek Pacet Mojokerto Sinergi dengan Desa untuk Jaga Kamtibmas
• 12 jam laluberitajatim.com
Berhasil disimpan.