Grid.ID- Banyak yang ingin tahu bagaimana awal mula tradisi pohon Natal muncul dan berkembang. Ternyata begini sejarahnya.
Tradisi penggunaan pohon Natal telah lama menjadi simbol penting dalam rangkaian perayaan Natal di banyak negara. Meski demikian, tidak semua orang mengetahui bagaimana tradisi ini muncul dan berkembang.
Perjalanan pohon Natal sebagai bagian dari perayaan memiliki sejarah panjang yang berawal dari kebudayaan kuno. Lambat laun, tradisi tersebut diadopsi dalam praktik Kristen dan menyebar ke berbagai budaya dunia.
Sejak zaman dahulu, pohon sering dipakai dalam ritual dan dekorasi masyarakat kuno sehingga memunculkan beragam teori mengenai awal mula pohon Natal modern. Banyak catatan sejarah menyebutkan bahwa kebiasaan ini pertama kali berkembang di Jerman.
Di wilayah Jerman, masyarakat memanfaatkan pohon evergreen seperti cemara yang tetap hijau sepanjang tahun. Britannica menyebutkan bahwa pohon ini kemudian menjadi bagian dari ritual keagamaan Kristen setempat.
Pada era Abad Pertengahan, muncullah tradisi “paradise trees” yang digunakan dalam perayaan tertentu. Pohon-pohon tersebut dihias dengan apel dan dipajang pada 24 Desember untuk melambangkan Taman Eden saat peringatan Adam dan Hawa.
Seiring berjalannya waktu, ornamen lain mulai ditambahkan pada pohon-pohon tersebut. Catatan sejarah menyebut Martin Luther sebagai orang pertama yang menggantungkan lilin pada pohon pada abad ke-16.
Tradisi “pohon surga” perlahan berubah menjadi bentuk pohon Natal yang lebih dikenal. Pada abad ke-19, tradisi ini semakin mengakar kuat di Jerman dan menjadi bagian dari perayaan akhir tahun.
Ketika orang Jerman pindah ke negara lain, mereka turut membawa serta kebiasaan ini. Ratu Charlotte dari Jerman yang menikah dengan Raja George III juga turut mengenalkan pohon Natal ke lingkungan kerajaan Inggris.
Pangeran Albert dan Ratu Victoria kemudian membuat tradisi ini semakin populer di Inggris. Pada tahun 1848, sebuah ilustrasi keluarga kerajaan di sekitar pohon Natal yang dihias terbit di surat kabar London.
Ilustrasi tersebut membuat pohon Natal semakin dikenal luas dan mulai menjadi bagian dari perayaan keluarga Inggris. Tradisi ini juga diyakini memasuki Amerika Serikat pada akhir abad ke-18 melalui pasukan Hessian.
Pada periode berikutnya, imigran Jerman turut memperluas tradisi itu di Amerika Serikat. Melansir dari Kompas.com, kebiasaan menggunakan pohon Natal kemudian menyebar ke banyak negara dan berkembang dengan versi pohon asli maupun pohon buatan.
Begitulah awal mula tradisi pohon Natal muncul dan berkembang di seluruh dunia. Selanjutnya, terdapat beberapa makna dari pohon natal, di mana yang pertama yaitu sebagai simbol kehidupan abadi dan juga harapan di tengah musim dingin.
Selanjutnya, menghias pohon Natal bersama keluarga bisa menjadi momen berkumpul yang hangat dan mempererat ikatan. Pohon Natal juga menjadi pengingat akan kelahiran Yesus Kristus, sebagai cahaya yang menerangi dunia.
Melansir dari Tribun-Papua.com, awalnya hiasan pohon Natal terbuat dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan kerang. Seiring berjalannya waktu, hiasan pohon Natal semakin beragam, mulai dari bola-bola kaca, lampu berwarna-warni, hingga berbagai karakter kartun. (*)
Artikel Asli



