jpnn.com, JAKARTA - Warga di Perairan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, digemparkan dengan penemuan 11 jenazah yang mengapung di laut lepas dalam beberapa hari terakhir.
Dari jumlah tersebut baru dua jenazah yang dapat diidentifikasi sebagai warga asal Tanjung Balai Asahan, Provinsi Sumatera Utara.
BACA JUGA: Warga Serang Dihebohkan Penemuan Mayat dengan Kondisi Tangan Terikat
Kasat Polairud Polres Rohil AKP Charisma Fajar Angkasa Putra mengatakan dua korban yang telah teridentifikasi masing-masing bernama Andri Manik (40) dan Darwis (47).
Kedua jenazah tersebut telah dijemput oleh pihak keluarga.
BACA JUGA: Polres Karawang Gerak Cepat Usut Penemuan Mayat di Kawasan Perumahan
“Dua jenazah sudah teridentifikasi dan langsung dibawa oleh keluarga. Sementara sembilan lainnya hingga kini belum diketahui identitasnya,” ujar AKP Charisma, Jumat (12/12).
AKP Charisma menjelaskan titik penemuan seluruh jenazah berada di wilayah laut lepas atau jalur tanker, yang merupakan jalur pelayaran strategis dan berbatasan langsung dengan perairan Sumatera Utara.
BACA JUGA: Penjelasan Polisi soal Penemuan Mayat di Bantul
Kondisi tersebut menguatkan dugaan bahwa para korban berasal dari wilayah Sumut.
Namun, proses identifikasi terhadap sembilan jenazah lainnya mengalami kendala.
Pasalnya, kondisi jasad yang ditemukan sudah rusak parah, dengan beberapa bagian tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki tidak utuh akibat terlalu lama berada di laut.
“Kami menduga para korban sudah beberapa hari berada di laut. Kondisi jenazah membusuk dan sebagian bagian tubuh hilang, sehingga sangat sulit dikenali,” jelasnya.
Dari informasi awal yang diterima pihak kepolisian, terdapat laporan kapal kargo dari Belawan serta kapal nelayan asal Tanjung Balai Asahan yang diduga mengalami kecelakaan laut dan tenggelam. Sejumlah penumpang kapal tersebut dilaporkan hilang.
“Diduga kuat para korban ini merupakan korban kecelakaan laut akibat angin kencang dan gelombang besar di perairan Selat Malaka,” tambah AKP Charisma.
Sementara itu Camat Pasir Limau Kapas, Yahya Khan menyampaikan bahwa penemuan jenazah tersebut pertama kali diketahui oleh nelayan setempat yang sedang melaut.
Selanjutnya, proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian dan TNI.
“Jenazah ditemukan di waktu dan lokasi yang berbeda dalam beberapa hari terakhir. Total ada 11 jenazah yang berhasil dievakuasi,” kata Yahya.
Ia menyebut seluruh jenazah sempat dilakukan proses identifikasi oleh pihak berwajib.
Dua jenazah yang berhasil dikenali telah diserahkan kepada keluarga, sementara sembilan jenazah lainnya dimakamkan di pemakaman umum dekat Masjid Raya Pasir Limau Kapas.
Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, khususnya yang diduga mengalami kecelakaan laut, diimbau segera melapor ke pihak berwenang.
“Kami mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarga agar segera melapor untuk mempermudah proses pendataan dan identifikasi,” tutur Yahya. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito



