JAKARTA, DISWAY.ID - Diskusi publik santai Gerakan Kebangkitan Baru Nahdlatul Ulama (NU) mengungkap arah masa depan organisasi jelang memasuki abad keduanya.
Acara diskusi NU tersebut diadakan di Sofyan Hotel, Jakarta Selatan pada Jumat 12 Desember 2025.
Kemudian juga dihadiri para penggagas gerakan serta beragam kalangan Nahdliyin.
Inisiator Gerakan Kebangkitan Baru NU, Herry Haryanto Azumi, menjelaskan bahwa forum diskusi ini menjadi wadah untuk memetakan perjalanan NU pada fase 100 tahun selanjutnya.
BACA JUGA:Enam Alasan Sosok Kiai Asep Calon Ideal Pemimpin Nahdlatul Ulama (PBNU)
"Hari ini kita mengadakan diskusi publik mengenai gerakan kebangkitan kedua atau kebangkitan baru Nahdlatul Ulama. Bulan depan NU genap berusia satu abad. Dalam 100 tahun pertama, NU berhasil meneguhkan jati dirinya sebagai organisasi keagamaan, ekonomi, politik, bahkan organisasi berskala internasional,” ujar Herry.
NU Menuju Abad Kedua: Fokus Baru pada Sains dan TeknologiNU menargetkan bakal memperluas peran dan kontribusinya di abad yang kedua ini, terutama pada sektor sains, teknologi, dan perkembangan pengetahuan modern yang selama ini belum banyak disentuh.
"Di abad kedua, kita ingin merumuskan seperti apa wajah NU ke depan. NU akan mulai memasuki ranah sains dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) serta disiplin ilmu baru yang belum tergarap dalam 100 tahun pertama,” jelas Ketua PP ISNU Bidang Investasi tersebut.
BACA JUGA:Puncak Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama, Jokowi Resmikan Gedung UNU Yogyakarta
Herry menilai, peluang NU untuk terlibat aktif dalam pengembangan teknologi global sangat besar.
Hal itu didukung oleh semakin banyaknya generasi muda NU yang menempuh pendidikan di universitas-universitas terbaik dunia.
"Generasi muda NU kini belajar di kampus-kampus ternama di Eropa, Amerika, Australia, hingga Asia Pasifik. Kehadiran mereka akan memperkuat posisi NU sebagai pelaku sekaligus kontributor penting dalam dunia sains dan teknologi,” imbuhnya.
Generasi Baru NU di Abad ke-2Herry menegaskan bahwa munculnya generasi muda dengan kapasitas global ini akan menjadi simbol lahirnya wajah baru NU pada abad kedua.
"Ini akan menjadi tanda lahirnya jenis generasi baru NU yang siap mewarnai 100 tahun berikutnya. Hal inilah yang kita bahas dalam diskusi publik hari ini,” tutupnya.




