jpnn.com, BENGKULU - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau langsung kondisi Bentang Alam Seblat di Bengkulu, pada Kamis (11/12).
Kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kontong Gajah Sumatera di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat dan pembentukan koridor berjalan baik.
BACA JUGA: WWF Indonesia Sebut Banjir Sumatra Bukan Sepenuhnya Kesalahan Menhut Sekarang
Dalam kunjungannya dia mendengar langsung masukan yang diberikan oleh 14 orang mahout dan 4 dokter hewan.
Diketahui, terdapat 10 individu Gajah Sumatera (3 Jantan dan 7 betina) yang berumur 15 hingga 48 tahun. Gajah itu berasal dari tangkapan maupun hasil penyelamatan.
BACA JUGA: DPR Didorong Periksa Para Menhut Terdahulu, Termasuk Zulhas
"Kami memberikan fokusnya pada koridor Gajah Sumatera tersebut. Kami juga melihat langsung kondisi lapangan melalui perjalanan darat," kata Menhut dalam siaran persnya, Sabtu (13/12).
Selain mengujungi gajah, dia juga melihat progres giat operasi pengamanan hutan Merah Putih di Bentang Seblat yang dilakukan untuk penyelamatan koridor Gajah Sumatera.
BACA JUGA: Menhut Raja Antoni Kembali Segel 3 Subjek Hukum Perusak Hutan, Total Jadi 7
Tim operasi itu telah menguasai kembali kurang lebih 7.790 Ha dari total luasan area perambahan 8.500 Ha.
Da sempat berdiskusi dan melakukan evaluasi bersama Direktur Konservasi Kasawasan Ditjen KSDAE Sapto Ajo Prabowo, hingga Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu Safnizar.
Menhut Raja Antoni memberikan dukungan kepada para personel Operasi Gabungan Merah Putih yang bertugas mengamankan dan menertibkan kawasan Bentang Seblat.
Dia menyampaikan terima kasih atas komitmen yang diberikan untuk menjaga hutan.
"Bapak-bapak telah menunjukkan komitmen kuat untuk mempertahankan hutan bersama dengan NKRI kita, terus semangat tingkatkan kinerja dan kesejahteraan," kata Menhut.
"Saya akan penuhi segala sesuatu yang memang memperlancar operasi bapak-bapak sekalian," sambung Menhut Raja Juli. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumatra Terendam Banjir, DPR Didesak Panggil Zulhas dan Para Eks Menhut Lainnya
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian



