Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, kemampuan mengatur keuangan menjadi kebutuhan penting bagi setiap individu.
Bukan hanya soal menabung, tetapi sebuah strategi menyeluruh dalam mengelola pendapatan, pengeluaran, risiko, dan rencana jangka panjang untuk mencapai finansial yang aman.
Berikut 10 tips mengatur keuangan pribadi, dilansir dari berbagai sumber:1. Tetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas
Dilansir dari Finance Strategist, Sabtu (13/12/2025), menetapkan tujuan adalah fondasi dari perencanaan keuangan. Target dapat berupa jangka pendek, misalnya membangun dana darurat hingga jangka panjang seperti persiapan pensiun.
Gunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) agar tujuan lebih terarah dan mudah dievaluasi. Dengan arah yang jelas, keputusan finansial sehari-hari menjadi lebih disiplin dan konsisten.
2. Buat Anggaran dan Catat Pengeluaran
Penyusunan anggaran (budgeting) membantu mengalokasikan pendapatan secara terencana.
Anggaran ideal mencakup:
⦁ Kebutuhan pokok
⦁ Biaya variabel
⦁ Tabungan dan investasi
⦁ Dana cadangan
Mencatat pengeluaran secara berkala mingguan atau bulanan membantu menemukan kebocoran keuangan. Banyak aplikasi perbankan kini menyediakan fitur penghitungan otomatis yang memudahkan evaluasi pola konsumsi.
3. Kelola Utang dengan Bijak
Tidak semua utang sifatnya buruk. Utang produktif dapat meningkatkan nilai aset, tetapi utang berbunga tinggi berpotensi menjerat stabilitas finansial.
Prioritaskan pembayaran utang bunga tinggi menggunakan metode debt avalanche, yaitu melunasi utang dengan bunga terbesar terlebih dahulu. Hindari mengambil pinjaman konsumtif tanpa perhitungan.
4. Bangun Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai penopang ketika terjadi kondisi tak terduga seperti pemutusan hubungan kerja, biaya medis mendadak, atau perbaikan rumah. Idealnya, dana darurat sebesar tiga hingga enam bulan biaya hidup, disimpan di rekening terpisah yang mudah diakses tetapi tidak tercampur dengan dana harian.
5. Otomatiskan Tabungan dan Pembayaran
Mengotomatiskan transfer tabungan setiap tanggal gajian membantu membangun kebiasaan menabung tanpa perlu berpikir panjang. Selain itu, otomatisasi pembayaran tagihan mencegah denda keterlambatan dan menjaga catatan kredit tetap baik.
6. Hindari Pembelian Impulsif
Mengutip dari Market Relist Team, pembelian impulsif sering kali menjadi sumber pemborosan terbesar. Terapkan jeda 24 jam memikirkan sebelum membeli barang yang tidak direncanakan. Dengan menunda keputusan, Anda bisa membedakan antara ingin dan butuh. Cara sederhana ini sangat efektif dalam menjaga anggaran tetap stabil.
7. Monitor Nilai Kredit Secara Berkala
Nilai kredit yang baik memberi manfaat langsung, bunga pinjaman lebih rendah, akses kredit lebih mudah, dan reputasi finansial lebih kuat. Periksa catatan kredit secara rutin untuk memastikan tidak ada kesalahan data. Bila skor menurun, langkah perbaikan yang bisa dilakukan meliputi:
⦁ Menyelesaikan tunggakan
⦁ Menjaga pemakaian kartu kredit di bawah 30% limit
⦁ Menghindari keterlambatan pembayaran
8. Rutin Tinjau dan Sesuaikan Rencana Keuangan
Kondisi finansial seseorang berubah seiring waktu,misalnya kenaikan pendapatan, perubahan kebutuhan keluarga, atau fluktuasi ekonomi. Evaluasi rencana keuangan setiap tiga hingga enam bulan, atau setelah momen penting seperti pernikahan, kelahiran anak, atau pergantian pekerjaan. Peninjauan berkala menjaga keputusan tetap relevan dan adaptif.
9. Mulai Menabung dan Berinvestasi
Menabung menjaga likuiditas, sementara investasi menumbuhkan kekayaan. Kombinasi keduanya penting untuk menjaga arus kas jangka pendek sekaligus membangun aset masa depan.
Instrumen investasi dapat berupa:
⦁ Reksadana
⦁ Saham
⦁ Obligasi
⦁ Properti
Pilih instrumen sesuai profil risiko dan durasi tujuan finansial. Diversifikasi portofolio membantu meminimalkan risiko pasar.
10. Rencanakan Kebutuhan Pensiun Sejak Dini
Perencanaan pensiun tidak hanya untuk usia lanjut, tetapi merupakan strategi jangka panjang yang idealnya dimulai sejak awal karier. Semakin dini menabung untuk pensiun, semakin besar manfaat compounding yang diperoleh. (Angela Keraf)


