Beijing, VIVA – Pemerintah China mulai memperketat pengawasan terhadap penetapan harga kendaraan, khususnya di tengah persaingan ketat merek-merek mobil domestik.
Melalui lembaga pengawas pasar, State Administration for Market Regulation (SAMR), pemerintah Negeri Tirai Bambu merilis draf pedoman perilaku harga industri otomotif untuk menjaga keseimbangan pasar.
Disadur VIVA Otomotif dari Carnewschina, Sabtu 13 Desember 2025, pedoman tersebut disusun sebagai respons atas dinamika perang harga yang semakin agresif, terutama di segmen kendaraan listrik.
Pemerintah menilai praktik penurunan harga yang tidak terkontrol berpotensi merugikan konsumen dan mengganggu keberlangsungan rantai pasok industri.
Aturan ini memberikan panduan bagi produsen dan perusahaan penjualan kendaraan terkait cara menetapkan harga yang sesuai ketentuan. Fokusnya mencakup tata kelola internal, kepatuhan regulasi, serta larangan terhadap praktik persaingan tidak sehat.
Produsen kendaraan listrik BYD menjadi salah satu pihak yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap kebijakan tersebut. Dalam pernyataan resminya, BYD menyebut akan mengikuti pedoman yang diterbitkan SAMR dan terus menyempurnakan sistem pengelolaan harga di internal perusahaan.
BYD menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan persaingan, termasuk pencegahan penipuan harga dan praktik yang merugikan konsumen. Perusahaan itu juga menyatakan ingin berperan aktif mendorong terciptanya ekosistem industri otomotif yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Jika diberlakukan, pedoman ini diperkirakan akan berdampak langsung pada strategi penjualan mobil di China. Penetapan harga di berbagai daerah dan jalur distribusi berpotensi menjadi lebih seragam, sehingga mengurangi perbedaan harga yang selama ini kerap memicu kebingungan konsumen.
Namun, ruang gerak diler untuk menawarkan promosi khusus di tingkat lokal kemungkinan menjadi lebih terbatas. Di sisi lain, praktik seperti kesepakatan harga antarpelaku usaha atau kenaikan harga secara tiba-tiba diharapkan bisa ditekan.
Pemerintah juga mendorong perusahaan membangun sistem pengawasan internal, termasuk pelatihan karyawan dan mekanisme pelaporan. Langkah ini dinilai dapat meningkatkan transparansi serta kepercayaan publik terhadap industri otomotif.
Sejumlah merek China lainnya seperti Nio, GWM, dan Xpeng turut menyampaikan komitmen serupa.





