Bandung, VIVA – Isu screen time pada anak menjadi perhatian serius banyak orang tua di era digital. Paparan gawai yang berlebihan sejak usia dini dinilai dapat memengaruhi perkembangan kognitif, emosi, hingga kemampuan sosial anak. Komika sekaligus penulis Raditya Dika turut membagikan pendekatan parenting yang ia terapkan dalam keluarga, khususnya dalam mengurangi screen time anak melalui permainan kreatif dan aktivitas bermakna.
Pendekatan ini menekankan keterlibatan orang tua, konsistensi, serta pemilihan permainan yang tepat agar anak tetap terstimulasi tanpa ketergantungan pada layar. Scroll lebih lanjut yuk!
Mengurangi screen time pada anak penting untuk menjaga keseimbangan tumbuh kembangnya. Paparan layar yang berlebihan berisiko mengganggu konsentrasi, kualitas tidur, dan kemampuan berinteraksi sosial.
Sebaliknya, pembatasan screen time memberi ruang bagi anak untuk mengembangkan motorik halus dan kasar, daya imajinasi, serta kemampuan problem solving melalui aktivitas nyata. Anak juga menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar, belajar berkomunikasi, dan membangun emosi yang sehat.
Dengan pengelolaan screen time yang tepat, anak dapat tumbuh lebih fokus, kreatif, dan memiliki kebiasaan belajar yang lebih baik sejak dini.
Tips Mengurangi Screen Time ala Raditya Dika Lewat Permainan Kreatif- VIVA/Rizkya Fajarani Bahar
Raditya Dika mengakui bahwa mengurangi screen time merupakan tantangan umum bagi orang tua masa kini. Ia menekankan pentingnya pengalihan distraksi ke aktivitas yang lebih kreatif dan bermakna.
“Kurangin screen tima, itu adalah salah satu concern orang tua ya. Dari kecil dikasih tab segala macam, akhirnya kita kurangin di 2-3 tahun. Yang menyelamatkan ya permainan Lego ini karena distraksinya bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih kreatif,” kata Raditya Dika dalam acara open house #MainBarengBerbagiCeria di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jumat 12 Desember 2025.
Menurutnya, permainan konstruktif seperti Lego membantu anak menyalurkan rasa ingin tahu sekaligus melatih koordinasi dan imajinasi tanpa perlu layar.
Pendekatan tersebut juga diterapkan secara konsisten dalam keseharian. Raditya membatasi screen time anak-anaknya secara ketat dan menggantinya dengan aktivitas kreatif.




