Bisnis.com, JAKARTA — Produsen kendaraan listrik asal China, BYD Indonesia mengungkapkan bakal lebih agresif dalam meluncurkan model terbaru di bawah sub-merek premiumnya, Denza pada 2026.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengatakan, sepanjang 2025, Denza baru meluncurkan satu model yakni MPV listrik premium D9 yang mendapatkan antusiasme cukup positif di pasar Indonesia.
Adapun, dia membocorkan bahwa pada tahun depan Denza akan meluncurkan kendaraan dari berbagai segmen seperti sedan, SUV, hingga SUV offroad sebagai upaya untuk memperluas portofolio produknya di Tanah Air.
“Pada 2026, kami juga akan memperkenalkan segmen lain di bawah Denza. Semoga saja sedan, hatchback, SUV, bahkan SUV offroad, kami bisa memperkenalkan lebih banyak line-up untuk merek Denza pada tahun depan,” ujar Eagle dikutip Sabtu (13/12/2025).
Menilik portofolio Denza di sejumlah pasar global, ada beberapa model yang berpotensi meluncur di pasar Indonesia. Misalnya, di Australia, Denza telah memasarkan B5 dan B8 yang berwujud SUV dengan konfigurasi hybrid. Selain itu, Denza juga memiliki Z9 dan Z9 GT yang sebelumnya sempat dipamerkan di Indonesia.
Adapun, sejauh ini Denza baru memiliki satu model yakni D9, MPV listrik premium yang kerap disebut sebagai pesaing Toyota Alphard. Denza D9 perdana diluncurkan di pasar domestik pada 22 Januari 2025 dengan banderol harga Rp950 juta.
Baca Juga
- Penjualan BYD Atto 1 Hampir Setara Total LCGC pada November 2025
- Bos BYD Semringah Atto 1 Laris Manis di Pasar Indonesia
- Bak Bumi dan Langit, Ini Beda Pajak Tahunan Toyota Alphard vs Denza D9
Mengacu data Gaikindo, penjualan wholesales Denza sepanjang 11 bulan 2025 tembus 7.176 unit, sementara itu, penjualan ritelnya tercatat sebesar 7.047 unit pada periode yang sama.
Sejumlah model yang telah dipasarkan BYD di Tanah Air, antara lain Atto 1, Atto 3, Sealion 7, M6, Seal, dan Dolphin. Saat ini, BYD juga tengah membangun fasilitas produksi kendaraan listrik di Subang, Jawa Barat yang ditargetkan rampung pada akhir 2025.
BYD dilaporkan telah menuntaskan sekitar 90% pembangunan fasilitas pabriknya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp11,2 triliun. Pabrik tersebut disiapkan untuk kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun.



