Konon Ini Pemicu Pencopotan Gus Yahya dari Ketum PBNU

jpnn.com
12 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com - Rais Syuriyah PBNU Cholil Nafis menyebutkan pencopotan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari ketum organisasinya bukan berawal dari masalah konsesi tambang.

Hal demikian dikatakan Cholil menjawab pertanyaan soal isu konsesi tambang sebagai pemicu konflik PBNU hingga mengakibatkan pencopotan Gus Yahya.

BACA JUGA: Pj Ketum Pimpin Rapat Gabungan, Hasilnya Muhammad Nuh Ditunjuk Sebagai Katib Aam PBNU

Cholil mengatakan pencopotan Gus Yahya dari Ketum PBNU akibat adanya penetrasi zionis di organisasi seperti menjadi risalah rapat Syuriyah.

"Lebih pada pertama, indikasi adanya penetrasi zionis di PBNU," kata pria kelahiran Jawa Timur (Jatim) itu dalam konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (13/12).

BACA JUGA: Perkap Jenderal Listyo Ini Disebut Tak Berdasar Hukum, Menabrak Konstitusi

Sebab, ujar Cholil, nama PBNU tercoreng ketika terjadi penetrasi zionis di organisasi dengan logo bernuansa hijau itu.

Terlebih lagi, kata dia, PBNU selama ini selalu berjuang untuk kemerdekaan Palestina seperti menjadi ketetapan Masyayikh dan Qanun Asasi.

BACA JUGA: Soal Pemulihan Listrik di Lokasi Bencana, Prabowo: Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa

"Persepsi ini akan merusak terhadap kredibilitas dan nama baiknya PBNU," kata Cholil.

Selain penetrasi zionis, lanjut dia, Gus Yahya dicopot dari kursi Ketum PBNU karena ada masalah tata kelola organisasi. 

Contohnya, ujar Cholil, beberapa cabang-cabang di PBNU tak kunjung memperoleh legalitas meski sudah memiliki struktur.

"Itu pokok poinya, karena konsen di Syuriyah itu tata kelola keuangan, tata kelola organisasi," katanya.

Kiai Cholil sapaan akrab Cholil Nafis mengatakan isu tambang yang disebut sebagai penyebab konflik di PBNU hingga mengakibatkan pencopotan Gus Yahya, hanya bunga-bunga narasi di organisasi. 

"Berkenaan dengan tambang, nah, itu adalah bunga-bunga di luar saja, persepsi di luar. Itu bukan menjadi persoalan pokok dalam pembahasan," kata dia.

Diketahui, Risalah Rapat Harian Syuriyah pada 20 November menyatakan Gus Yahya harus mundur sebagai Ketua PBNU dalam waktu tiga hari sejak kesimpulan diterbitkan.

Gus Yahya dicopot karena dianggap memenuhi unsur pelanggaran dalam Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pemberhentian Fungsionaris, Pergantian Antar Waktu dan Pelimpahan Fungsi Jabatan.

Pria kelahiran Jawa Tengah itu dianggap melanggar aturan karena mengundang figur pro zionis saat acara yang dilaksanakan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).

Setelah muncul Risalah Rapat Harian Syuriyah, terbit surat edaran berkop PBNU bernomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025.

Surat edaran menyatakan Gus Yahya tak lagi menjabat ketum organisasi kaum nahdiyin tertanggal 26 November.

Surat juga menyatakan Gus Yahya tidak memiliki hak atau wewenang terkait fasilitas yang melekat sebagai Ketum PBNU. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bukan Sekadar Adu Gengsi, Street Wars One Decade Prostreet Jadi Mesin Baru Ekonomi Kreatif Otomotif Nasional
• 17 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Penembakan Terjadi di Kampus Elite di AS, Beberapa Orang Ditembak
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Pengamat Dorong DPR Klarifikasi Zulhas soal Kerusakan Lingkungan di Sumatera
• 23 jam laluviva.co.id
thumb
Ambisi Besar PSIS Semarang Kembali ke Super League: Revolusi Skuad Bermental Juara
• 13 jam laluharianfajar
thumb
Serap Ribuan Pekerja, PTPN I Regional 5 Dukung Ekonomi Lokal
• 2 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.