Bisnis.com, JAKARTA – Sepeda motor sangat bergantung pada kondisi komponen pendukung agar tetap bekerja optimal dan aman ketika digunakan. Seiring waktu pemakaian, sejumlah sparepart akan mengalami aus lebih cepat sehingga memerlukan pemeriksaan rutin.
Alhasil, pemilik kendaraan perlu memahami komponen yang paling rentan aus untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini sekaligus menekan risiko kecelakaan.
Dengan mengetahui jenis sparepart yang cepat aus, pengendara dapat melakukan perawatan preventif dan menjaga performa kendaraan tetap prima.
Melansir laman resmi Suzuki, berikut komponen motor yang paling sering mengalami keausan, ciri-ciri penurunan kondisi, serta jadwal pengecekan yang disarankan.
Komponen atau sparepart motor bekerja dengan intensitas tinggi setiap kali kendaraan digunakan. Faktor gaya berkendara, kondisi jalan, beban muatan, hingga kualitas perawatan sangat memengaruhi umur pakai komponen.
Bagian yang terus mengalami gesekan atau bersentuhan langsung dengan permukaan jalan umumnya memiliki masa pakai lebih singkat, seperti kampas rem, roller, ban dan rantai. Karena itu, pemeriksaan berkala menjadi langkah krusial.
Baca Juga
- Toyota Rajai Pasar Mobil per November 2025, Ini Model Terlarisnya
- Ini Penyebab Tarikan Gas Motor Terasa Berat
- Ada Program Mudik Motor Gratis Nataru 2025/2026, Tips Cek Kendaraan Sebelum Berangkat
Kampas rem berperan krusial dalam sistem pengereman dengan mengandalkan gesekan untuk memperlambat atau menghentikan roda. Intensitas kerja yang tinggi membuat komponen ini mudah menipis.
Kondisi kampas rem mulai aus biasanya ditandai jarak pengereman yang semakin panjang, bunyi berdecit saat rem ditekan, serta ketebalan kampas yang menipis. Pemeriksaan disarankan setiap 5.000–7.000 km atau minimal enam bulan sekali, terutama bagi motor yang sering digunakan di lalu lintas padat atau jalur menanjak.
2. RollerPada motor matik, roller berfungsi mengatur penyaluran tenaga melalui sistem CVT. Roller yang aus dapat menyebabkan akselerasi tersendat dan muncul getaran. Gejalanya antara lain motor terasa berat saat mulai berjalan dan muncul suara dari area CVT.
Pengecekan ideal dilakukan setiap 8.000–10.000 km dan penggantian perlu segera dilakukan jika permukaan roller tidak lagi rata.
3. BanSebagai satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan jalan, kondisi ban sangat menentukan keselamatan. Ban aus ditandai alur yang menipis, traksi berkurang saat menikung, hingga muncul retakan atau benjolan.
Pemeriksaan tekanan dan ketebalan ban sebaiknya dilakukan setiap satu hingga dua minggu. Penggantian dianjurkan jika ketebalan alur sudah di bawah 1–1,5 mm.
4. RantaiRantai motor berfungsi menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang. Keausan pada rantai dapat memicu suara berisik, selip, bahkan risiko putus. Tanda-tandanya meliputi rantai kendur, bergelombang, serta keausan pada sproket. Pemeriksaan ideal dilakukan setiap 500–1.000 km disertai pelumasan rutin sesuai anjuran pabrikan.
5. Kampas KoplingPada motor manual, kampas kopling berperan menghubungkan dan memutus tenaga mesin. Gesekan tinggi membuat komponen ini cepat aus, terutama pada penggunaan stop-and-go. Gejala keausan antara lain perpindahan gigi terasa selip, tarikan berat, serta muncul bau gosong. Pengecekan umumnya disarankan setiap 10.000–12.000 km.
6. Suspensi atau ShockbreakerSuspensi berfungsi meredam guncangan agar kendaraan tetap stabil. Keausan ditandai motor terasa limbung, muncul bunyi saat melewati jalan rusak, atau terdapat kebocoran oli pada tabung shockbreaker. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap 10.000–15.000 km atau minimal setahun sekali.
7. BusiBusi bertugas memicu pembakaran di ruang mesin. Kondisi busi yang menurun dapat menyebabkan mesin sulit dinyalakan dan konsumsi bahan bakar meningkat. Tanda umum meliputi performa mesin menurun dan elektroda busi terlihat kotor atau aus. Pemeriksaan dianjurkan setiap 5.000–8.000 km.
8. Filter UdaraFilter udara menjaga aliran udara ke mesin tetap bersih. Filter yang kotor akan mengganggu pembakaran dan menurunkan performa. Gejalanya antara lain mesin terasa tertahan dan konsumsi bahan bakar meningkat. Pemeriksaan disarankan setiap 5.000 km, terutama bagi motor yang sering digunakan di area berdebu.
Tips Merawat Sparepart MotorPenggunaan oli sesuai rekomendasi pabrikan membantu menjaga pelumasan dan mengurangi gesekan berlebih. Selain itu, pembersihan filter udara secara berkala penting untuk menjaga efisiensi mesin.
Selanjutnya, pelumasan rantai yang tepat juga dapat memperpanjang umur komponen transmisi. Selain itu, pengendara disarankan rutin memeriksa tekanan ban dan menghindari beban berlebih maupun gaya berkendara ekstrem.
Sejumlah sparepart seperti kampas rem, roller, ban, rantai, kampas kopling, suspensi, busi, dan filter udara merupakan komponen yang paling cepat mengalami keausan.
Dengan memahami tanda-tanda penurunan kondisi serta jadwal pengecekan yang tepat, pengendara dapat menjaga keselamatan dan performa motor tetap optimal.




/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2018%2F12%2F11%2F756ffa30-70ca-45be-87be-dc036a457540.jpg)