Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut penyelenggaraan berbagai ajang lari di Jakarta memberikan dampak nyata terhadap perekonomian daerah, khususnya pada sektor UMKM, perhotelan, dan sport tourism.
Hal tersebut disampaikannya usai kick-off JEKATE Running Series 2025 di Epiwalk, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (14/12).
Pramono mencontohkan ajang sebelumnya, Jakarta International Marathon sebagai event lari berskala besar yang telah memberikan kontribusi terhadap ekonomi Jakarta.
“Contoh yang paling konkret Jakarta International Marathon. Kami sudah hitung, sudah ukur, pada waktu itu memberikan kontribusi dari UMKM, perhotelan, dan sebagainya, 85 miliar kurang lebih,” kata Pramono.
Ia menilai, meski skala JEKATE Running Series lebih kecil dibanding Jakarta International Marathon, kontribusi ekonominya diperkirakan setengahnya.
“Sehingga kalau kemudian ada beberapa seri yang kurang lebih, mungkin lebih rendah dari Jakarta International Marathon. Saya prediksi ya separuhnya saja,” ujar Pramono.
“Dan itu terlihat dari Jakarta sampai dengan hari ini, pajaknya relatif sudah terpenuhi,” lanjutnya.
Menurut Pramono, penyelenggaraan event lari menunjukkan Jakarta terbuka bagi berbagai kegiatan olahraga yang melibatkan masyarakat luas dan berdampak ekonomi.
“Ini menunjukkan bahwa Jakarta sangat terbuka untuk siapa pun yang mau menyelenggarakan event lari dan sebagainya. Sehingga dengan demikian, saya mendorong untuk itu,” ungkapnya.
Pramono juga menyampaikan bahwa JEKATE Running Series merupakan ajang lari baru yang akan digelar di lima wilayah kota Jakarta.
“Hari ini kita mulai kick-off untuk sebuah lari baru di Jakarta yang diinisiasi oleh PAM Jaya, yang disebut dengan JEKATE Running Series. Nanti akan ada di 5 kota yang dilombakan,” tutur Pramono.
Ia menjelaskan, lomba ini mempertandingkan kategori 5 kilometer dan 10 kilometer dengan sistem penilaian juara umum yang mengharuskan peserta mengikuti seluruh seri.
“Tapi intinya, yang juara umum adalah yang lima-limanya ikut dan dapat ini. Apakah yang itu 5 kilo, apa yang 10 kilo. Sehingga dengan demikian fairness terjadi,” jelas dia.




