BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima donasi kemanusiaan dari Pegawai dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BP BUMN senilai Rp225 juta. Donasi tersebut merupakan wujud kepedulian pegawai BP BUMN terhadap masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatra, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan UPZ BP BUMN yang telah menyalurkan donasi untuk penyintas banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada seluruh Pegawai BP BUMN yang telah menyumbangkan sebagian hartanya untuk menolong saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (14/12).
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas lembaga sangat dibutuhkan mengingat dampak bencana di Sumatra ini cukup besar.
“Insya Allah Baznas akan menyalurkan bantuan secara tepat sasaran, akuntabel, dan transparan,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala II BP BUMN, Tedi Bharata, menyampaikan bahwa donasi ini sepenuhnya dipercayakan kepada Baznas RI untuk dikelola dan disalurkan sesuai kebutuhan para penyintas, mulai dari bantuan darurat, pemulihan fasilitas, hingga layanan kemanusiaan lainnya.
“Hari ini saya menyalurkan niat baik dari pegawai BP BUMN melalui zakat yang mereka sisihkan. Semoga bantuan yang kami titipkan kepada Baznas ini dapat tersalurkan dengan amanah untuk meringankan beban masyarakat dan mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak,” ujar Tedi.
Tedi menjelaskan, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menimbulkan kerusakan parah, seperti jembatan yang terputus, listrik yang terhambat, jalan yang rusak, serta rumah-rumah yang hancur dan dipenuhi lumpur. Ia juga menyoroti kondisi geografis Sumatera yang berbeda dengan Jawa.
“Di Jawa relatif datar, jembatan tidak terlalu banyak. Tapi di Sumatera, jembatan itu banyak. Ketika banjir membawa lumpur, jalur transportasi menjadi sangat sulit sehingga memperparah kondisi di lapangan,” jelasnya.
Tedi menambahkan bahwa luas total wilayah terdampak banjir dan longsor jika digabungkan setara dengan wilayah dari Banten hingga Malang.
“Bayangkan luasnya, ditambah jembatan yang tidak berfungsi, lumpur di mana-mana, dan arus bantuan yang sulit masuk. Dampaknya benar-benar luar biasa. Karena itu, semakin banyak bantuan yang bisa kita berikan, mulai dari doa, bantuan material, hingga sembako, akan sangat membantu mereka,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kehadiran negara sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan infrastruktur, fasilitas sosial, dan rumah warga.
“BP BUMN dan BUMN memiliki tanggung jawab, bukan hanya memberikan bantuan, tapi juga bersama pemerintah untuk membangun kembali daerah-daerah terdampak, termasuk infrastruktur listrik. Ini merupakan pekerjaan jangka panjang yang harus dipikirkan,” pungkas Tedi. (H-2)




