Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kapuas melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), menyelenggarakan konsultasi publik Strategi Jangka Benah (SJB) Sawit di Kuala Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Acara tersebut membahas tentang bagaimana tujuan upaya pemulihan ekosistem hutan yang terdampak karena ekpansi kebun sawit monokultur di wilayah tersebut.
Advertisement
Hal ini menjadikan konsultasi sebagai langkah konkret dalam mencari solusi komprehensif atau permasalahan lingkungan dan tenurial.
kegiatan yang berlangsung pada Rabu 10 Desember 2025, dihadiri oleh beberapa pemangku kepentingan, termasuk oleh kepala organisasi perangkat daerah, mitra pembangunan, serta perwakilan masyrakat petani.
"Jangka benah adalah periode yang diperlukan tujuannya untuk mencapai struktur hutan dan fungsi ekosistem yang diinginkan sesuai dengan target pengelolaan," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kapuas, Kusmiati dilansir dari Merdeka.com.
"Hal ini menjadi salah satu dari tiga pilar utama dalam penyelesaian persoalan tenurial kebun sawit di kawasan hutan," sambung dia.
Kusmiati menyampaikan, SJB Sawit ini dirancang untuk pendekatan sosio, teknis, kebijakan dalam memperbaiki kondisi hutan yang sudah rusak secara bertahan dan komprehensif.
"Inisiatif ini juga tidak berfokus pada aspek lingkungan saja, tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal, khususunya pada para petani kelapa sawit skala kecil," terang dia.




