MerahPutih.com - Dua arca kuno ditemukan di kawasan Teguhan, RT 5 RW2, Sragen Wetan, Kabupaten Sragen, pada Jumat (12/12).
Arca-arca tersebut diduga merupakan peninggalan sekitar abad 10-13 Masehi. Diketahui, batu berwarna hitam setinggi 48 cm dan lebar 26 cm itu diduga sebagai Arca Agastya.
Pamong Budaya Bidang Kebudayaan Disdikbud Sragen, Anjarwati Sri Sayekti mengatakan, satu arca diketahui terbuat dari batu berwarna putih setinggi 43 cm dan lebar 24,5 cm, tetapi jenisnya belum diketahu.
Sementara untuk satu arca lainnya, masih terpendam dan diduga berbentuk batu lumpang.
“Ada juga ditemukan satu teko berwarna putih dengan motif bunga yang diduga berasal dari Jepang sekitar 1900-an awal,” ujar Anjarwati, Minggu (14/12).
Baca juga:
Pemkot Pastikan Revitalisasi Segaran Peninggalan Era PB X tak Langgar UU Cagar Budaya
Ia menambahkan, dua arca yang ditemukan, yang diduga sebagai Arca Agastya tersebut memiliki korositas yang cukup tinggi sehingga pihaknya belum bisa memastikan jenis arca tersebut.
“Fisik patung itu berwujud ada sandaran dan di bagian kepala ada bentuk semacam bulan dan tampak perut buncit, diduga itu perwujudan dari dewa atau tokoh suci Agastya,” kata Anjarwati
Ia pun memperkirakan, arca seperti itu dibuat sejak masa Hindu-Buddha sekitar abad ke 10 hingga 13 Masehi. Kemudian, biasanya digunakan untuk proses ibadah.
“Dilihat dari unsur pembentuknya dua arca tersebut terbuat dari batu-batuan yang terdapat di Sragen sendiri pada masa itu,” katanya.
Baca juga:
Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang
Ia menyebutkan, batu yang dibuat ini diperkirakan dibuat kawasan Kota Praja masa lalu, batu-batuan yang digunakan kualitasnya lebih tinggi.
Tak hanya itu, arca yang sama biasanya berpasangan empat candi sekaligus yang dipasang di empat arah mata angin.
“Kami belum bisa memastikan asal-usul dan butuh penelitian mendalam. Bisa saja ini berasal dari suatu candi dan kemudian dibawa oleh pemiliknya ke rumah. Dan hari ini ditemukan kembali,” kata dia.
Seorang penemu arca, Priyanto (57) warga Teguhan, Sragen mengatakan, arca itu ditemukan di rumah milik keluarganya.
“Jadi rumahnya itu awalnya mau dibangun ulang, dan ketika dibongkar ditemukan dua arca itu,” kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)





