Bukan Bisulan! Ini Efek Kebanyakan Makan Telur

cnbcindonesia.com
23 jam lalu
Cover Berita
Foto: Suasana di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025) masih terpantau lengang. Meski sebagian lapak tampak sepi, penjual telur dan sayur tetap melayani pelanggan setia yang belanja untuk stok bulanan. (CNBC Indonesia/Fergi Nadira)

Jakarta, CNBC Indonesia - Telur sering jadi kambing hitam saat muncul masalah kulit. Begitu ada benjolan merah atau nyeri, tak sedikit orang langsung menyalahkan telur yang dimakan beberapa hari sebelumnya, padahal anggapan ini belum tentu benar dan justru bisa menyesatkan.

Faktanya, telur merupakan salah satu sumber protein hewani paling terjangkau dan bergizi. Telur mengandung protein berkualitas tinggi, serta vitamin dan mineral penting seperti selenium dan kolin yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi vital.

Baca: Segini Waktu yang Diperlukan Perut Buat Hancurkan Mie Instan

Lalu, jika bukan bisulan, apa sebenarnya efek kebanyakan makan telur terhadap tubuh? Banyak orang percaya konsumsi telur berlebihan bisa memicu bisul. Tapi hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan telur sebagai penyebab langsung munculnya bisul di kulit.


Melansir Siloam Hospitals pada Minggu (14/12/2025), bisul atau furunkel adalah peradangan pada folikel rambut yang ditandai benjolan merah berisi nanah dan terasa nyeri. Penyebab utamanya bukan makanan, melainkan infeksi bakteri.

Foto: Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Bisul umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang menginfeksi folikel rambut. Bakteri ini sebenarnya sering hidup di permukaan kulit dan di dalam hidung tanpa menimbulkan masalah.

Namun, bakteri bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil, seperti goresan atau gigitan serangga, lalu memicu infeksi. Artinya, kemunculan bisul lebih berkaitan dengan kebersihan kulit, kondisi luka, dan daya tahan tubuh, bukan karena konsumsi telur dalam jumlah banyak.

Meski demikian, sebagian individu memang bisa mengalami alergi telur, terutama anak-anak. Alergi telur sendiri merupakan kondisi yang terjadi karena sistem imun tubuh menganggap protein yang terkandung di dalam telur sebagai zat berbahaya.

Baca: 10 Negara Paling Kecanduan Mi Instan, Indonesia Nomor Berapa?

Akibatnya, sistem imun tubuh melepaskan histamin sebagai bentuk perlindungan tubuh dari zat berbahaya tersebut sehingga memicu munculnya gejala-gejala yang merupakan reaksi alergi, seperti ruam merah hingga gatal-gatal pada kulit.

Saat muncul reaksi alergi tersebut, penderita alergi telur mungkin akan sering menggaruk kulitnya. Jika digaruk secara berlebihan, hal tersebut dapat menimbulkan luka pada kulit yang menjadi pintu masuk bagi bakteri dan memicu terjadinya infeksi. Hal inilah yang dapat meningkatkan risiko munculnya bisul pada kulit.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Klinik Kecantikan Lokal Saingi Tren Kecantikan Korea

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
MSIG Indonesia Jadi Pionir Industri Asuransi dengan Layanan Drone Survey untuk Perkuat Manajemen Risiko
• 5 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Hasil Liga Spanyol: Mbappe Cetak Gol, Madrid Menang di Markas Alaves
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
TNI Bekali Jurnalis Prosedur Aman Liputan di Daerah Rawan
• 1 jam lalutvrinews.com
thumb
BYD Bicara Peluang Ikut Ramaikan Segmen Mobil Hybrid
• 10 jam lalukumparan.com
thumb
Hadiri Gelar Perkara Khusus, Kuasa Hukum Jokowi Hormati Penyidik
• 5 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.