Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq melibatkan para pakar dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengevaluasi bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut).
Para pakar tersebut akan melakukan penelaahan langsung terhadap wilayah terdampak untuk mengidentifikasi faktor penyebab bencana serta menilai tingkat kerusakan yang muncul.
Advertisement
"Kita sedang melakukan evaluasi, jadi hari ini semestinya para pakar dari universitas besar di tiga provinsi ini akan membantu untuk menyusunkan desain itu," ujar Hanif, melansir Antara, Minggu (14/12/2025)
"Mudah-mudahan tidak terlalu lama, namun terkait dengan yang disebutkan oleh point source, jadi alam ini ada dua, yang point source dan non-point source. Point source itu oleh unit usaha yang dikontrol oleh KLH, non-point source itu dikelola oleh masyarakat," sambung dia.
Point source menjadi salah satu fokus evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang saat ini meninjau ulang seluruh persetujuan lingkungan milik berbagai unit usaha.
Langkah ini dilakukan agar setiap kegiatan usaha berjalan sesuai ketentuan lingkungan yang telah diperbarui mengikuti kondisi iklim terbaru.




