BONDOWOSO (Realita) - Di tengah tingginya kebutuhan dan permintaan, stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Bondowoso malah menipis.
Hingga 13 Desember 2025, pukul 10.46 WIB, stok golongan darah A yakni 58 kantong, golongan darah B ada 27 kantong, golongan darah O ada 19 kantong, serta golongan darah AB ada 21 kantong. Atau totalnya 125 kantong.
Baca juga: Pemkot Batu dan Poltekad Gelar Donor Darah demi Kemanusiaan
Menurut Ketua PMI Bondowoso, Juni Sukarno, menipisnya stok darah karena permintaan darah bulan ini tinggi. Lebih-lebih pihaknya tak hanya melayani permintaan darah dari seluruh rumah sakit daerah dan swasta di Bondowoso saja.
Namun juga 6 kabupaten/kota lain yang masuk jejaringnya. Di antaranya Kabupaten Jember, Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Probolinggo, xa kota Probolinggo.
"Semua ya, jadi bukan tidak ada ya, tapi menipis," jelasnya saat dikonfirmasi, kemarin Sabtu (13/12/2025).
Dia menerangkan permintaan darah digunakan untuk penanganan medis apa saja secara rinci datanya di rumah sakit.
Namun, pihaknya mencatat akhir-akhir ini paling banyak permintaan untuk operasi penyakit dalam, Hemodealisis atau cuci darah, Kemoterapi, serta Thalasemia atau penyakit kelainan darah.
Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara Ke-79, Polresta Sidoarjo Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan
"Rumah sakit yang tahu ya," jelas pria yang sudah 70 kali donor darah itu.
Dia mengaku saat ini pihaknya sedang aktif menghubungi beberapa kelompok donor darah sukarela dengan menggunakan mobil unit PMI di seluruh kabupaten Bondowoso.
Bahkan, menghubungi secara berkala 5.423 pendonor darah aktif yang tercatat di PMI Bondowoso. Pendonor aktif dimaksud yakni 2 bulan sekali dan khusus usia yang tak muda satu tahun sekali.
Baca juga: Bank Jatim Lakukan Aksi Kemanusiaan Donor Darah
"Event-even tertentu kita selalu, kemarin HKN. Jadi meskipun kuta punya jadwal sendiri. Kita bisa dua sehari itu," terangnya.
Menurutnya, dengan berdonor darah masyarakay sebenarnya sekaligus bisa mengecek atau mendeteksi 4 penyakit. Di antaranya yakni HIV Aids, Hepatitis B dan C, serta Sipilis.
"Jika ada yang terdeteksi salah satu penyakit ya dimusnahkan," pungkasnya.amb
Editor : Redaksi




