Konflik Thailand-Kamboja Memanas, RI Ingatkan Komitmen Gencatan Senjata

detik.com
16 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Indonesia menyampaikan keprihatinan atas berlanjutnya konflik bersenjata di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja. Pemerintah RI pun mendorong kedua negara untuk kembali berpegang pada komitmen gencatan senjata yang telah disepakati dalam Kuala Lumpur Peace Accord.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Yvonne Mewengkang, mengatakan Indonesia memandang eskalasi konflik di perbatasan kedua negara tersebut dapat berdampak pada stabilitas kawasan.

"Indonesia menyampaikan kekhawatiran atas berlanjutnya konflik bersenjata di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja," kata Yvonne saat dihubungi detikcom, Minggu (4/12/2025).

Baca juga: Perang dengan Kamboja Meluas, Thailand Berlakukan Jam Malam

Yvonne menegaskan, Indonesia mendorong Thailand dan Kamboja untuk kembali kepada kerangka gencatan senjata yang telah disepakati dalam Kuala Lumpur Peace Accord. Menurutnya, kesepakatan tersebut menjadi landasan penting untuk menurunkan ketegangan dan mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.

"Indonesia mendorong kedua negara untuk kembali kepada kerangka gencatan senjata yang telah disepakati dalam Kuala Lumpur Peace Accord," ujarnya.

Sebagai bagian dari ASEAN, lanjut Yvonne, Indonesia juga menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara damai melalui jalur diplomasi. Ia menyebut dialog dan komunikasi konstruktif perlu terus dikedepankan demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara.

"Sebagai bagian dari ASEAN, Indonesia mendorong kedua negara untuk terus memprioritaskan penyelesaian secara diplomasi," katanya.

Indonesia berharap Thailand dan Kamboja dapat menahan diri serta mengedepankan semangat kerja sama regional, sejalan dengan komitmen ASEAN dalam menjaga perdamaian dan keamanan kawasan.

Baca juga: Pakar Nilai Prabowo Bisa Jadi Mediator Konflik Thailand-Kamboja

Sementara, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto menilai Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi mediator untuk mendamaikan konflik.

"Menurut saya Bapak Presiden bisa berperan sebagai mediator agar Thailand dan Kamboja mau menyelesaikan sengketa mereka secara damai sesuai amanat Pasal ayat (3) Piagam PBB dan Pasal 2 ayat (2) huruf c dan d," ujar Hikmanto kepada wartawan, Minggu (14/12).

Hikmahanto berpendapat perang antara Thailand dan Kamboja turut berdampak bagi Indonesia. Menurutnya, konflik tersebut bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN.




(bel/dek)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal di Ruang Rapat Gedung di Cibinong
• 5 jam laludetik.com
thumb
Tega! Dua Debt Collector Aniaya Pengemudi Mobil di Depok Saat Bawa Istri Hamil 8 Bulan dan Anak Kecil, Pelaku Ditangkap
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Usai Diperiksa KPK, Zarof Ricar Ngaku Dicecar 15 Pertanyaan soal TPPU
• 6 menit lalurctiplus.com
thumb
Persebaya Terancam Sanksi Denda Rp100 Juta
• 22 jam laluberitajatim.com
thumb
TNI Bekali Jurnalis Prosedur Aman Liputan di Daerah Rawan
• 2 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.