Sepeda motor saat ini umumnya menggunakan mesin bensin dengan pengabut injeksi. Namun, ternyata ada motor berbasis mesin diesel yang mengandalkan solar sebagai bahan bakar.
Motor itu adalah Royal Enfield Taurus atau kerap dikenal dengan nama Royal Enfield Bullet Diesel. Taurus menjadi motor diesel produksi massal yang paling dikenal di dunia. Motor ini dipasarkan sekitar tahun 1980 sampai 2000-an di India dan Amerika Serikat (AS).
Mengusung model bergaya klasik, Taurus punya lampu depan bundar, spakbor logam, jok berbalut kulit, serta tanki solar yang terkesan mungil. Selain itu, ada panel box berbentuk segitiga di kedua sisi, kenalpot lurus stainless steel, dan mesin sekilas tampak kecil.
Jantung mekanis Taurus dibekali mesin berkubikasi 325 cc diesel 1-silinder. Mesin tersebut sanggup menghasilkan tenaga 6,9 dk per 3.600 rpm dan torsi maksimum 15 Nm per 2.500 rpm yang dilengkapi transmisi manual 4-percepatan.
Adapun, mesin besutan Greaves Lombardini di Italia ini tak bisa dibawa ngebut karena kecepatan puncaknya hanya sampai 65 km/jam, setara motor berkubikasi 125 cc. Bobotnya pun juga tidak ringan sekitar 196 kilogram, tergolong berat untuk motor berjenis cruiser.
Namun, keunggulan utama Taurus terletak pada mesin yang irit. Lewat tangki bahan bakar sebesar 15 liter, motor tersebut bisa melaju sejauh 1.350 kilometer dengan rata-rata konsumsi solar 90 km/liter, sebagaimana dikutip Motor1.
Artinya, kalau solarnya diisi penuh, motor itu bisa menjelajahi pulau Jawa yang membentang sekitar seribu kilometer atau setara jarak berkendara dari Banten sampai Banyuwangi. Bahkan, solarnya pun masih tersisa untuk memanaskan motor ketika di perjalanan.
Pada sisi lain, Taurus punya rasio kompresi tinggi sehingga menimbulkan getaran yang sangat kuat. Hal tersebut sering dikeluhkan oleh pemiliknya karena menyebabkan pergelangan tangan dan bahu menjadi sakit. Ditambah adanya asap hitam dari kenalpot tunggal, layaknya mesin diesel tua.



