VIVA – Isu perselingkuhan, masih terus menjadi pembahasan yang ramai hingga di penghujung akhir tahun ini. Terhitung sejumlah publik figur terseret isu perslingkuhan sepanjang tahun 2025 ini.
Kebanyakan mereka yang menjadi korban adalah perempuan. Sakit hati tentu tak terbendung ketika pasangan kita berkhianat. Wajar rasanya jika kita ingin membalas rasa sakit hati akibat perselingkuhan yang dilakukan pasangan kita.
Alih-alih ’melabrak’ suami dan selingkuhannya, ada cara elegan, berkelas namun tetap ’menusuk’ untuk membalas pasangan Anda dan selingkuhannya. Apa saja caranya? Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari laman Huffpost¸ Senin 15 Desember 2025.
1. Bersikap cuek (tidak peduli).
Orang yang berselingkuh biasanya punya sifat narsistik yang cukup kuat. Hal paling kejam yang bisa kamu lakukan pada mereka justru adalah tidak memberi perhatian sama sekali. Saat kamu ikut larut dalam drama, tanpa sadar kamu sedang memberi mereka asupan ego. Mereka merasa jadi pusat perhatian, merasa diinginkan, cantik atau tampan, dan seolah diperebutkan.
Ketika kamu menunjukkan rasa sakitmu, yang mereka tangkap hanya satu hal bahwa mereka penting. Dan itulah yang mereka nikmati. Sebaliknya, sikap cuek justru membuat mereka gelisah. Biasanya mereka akan mencoba berbagai cara untuk memancing reaksi mulai dari pura-pura menyesal sampai sengaja pamer kemesraan dengan selingkuhannya agar kamu terpancing emosi.
Jangan beri makan ego mereka. Mereka sangat membenci diabaikan.
Ingat juga, melakukan hal bodoh tapi terasa memuaskan misalnya mengirim buket bunga besar ke selingkuhan di hari penting dalam hidupnya dengan pesan sindiran hanya akan menguatkan cerita versi mereka bahwa kamulah yang cemburuan dan tidak waras. Sebaliknya, kalau kamu tetap tenang, rapi, dan profesional, apalagi terlihat berkelas, cerita itu sulit dipercaya.
2. Biarkan mereka menanggung akibat dari perbuatannya sendiri.
Orang yang berselingkuh biasanya sangat piawai menghindari tanggung jawab. Mereka akan menyalahkanmu, memutar cerita, dan membuat situasi jadi segitiga konflik. Tapi ketika kamu keluar dari pola hubungan yang tidak sehat itu, mereka terpaksa berhadapan dengan diri mereka sendiri.
Perceraian memang menyakitkan, apalagi soal finansial dan rasa malu. Namun lebih dari itu, mereka harus hidup dengan ’hadiah’ yang mereka pilih sendiri entah selingkuhan itu, atau repot mencari orang baru untuk dimanipulasi. Hidup mereka justru jadi lebih sulit ketika kamu tak lagi ada untuk membereskan kekacauan, membayar tagihan, atau mengingat ulang tahun ibu mereka.



