Bola.com, Yogyakarta - Pergantian pelatih terus menjadi cerita tersendiri di kasta tertinggi Liga Indonesia yang kini berlabel BRI Super League. Tidak terkecuali pada musim 2025/2026.
Ketatnya persaingan di kompetisi terelite sepak bola Indonesia itu membuat sederet pelatih kehilangan pekerjaan. Menjelang paruh musim ini ada delapan pelatih dari 18 klub kontestan yang mengalami pemecatan atau mengundurkan diri.
Para juru taktik yang terdepak tersebut dianggap gagal memenuhi ekspektasi manajemen. Fenomena ini menjadi perhatian khusus bagi pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel.
"Sepertinya cukup mudah untuk dipecat di sini. Jadi ya, delapan itu banyak. Saya pikir itu di atas rata-rata, saya kira secara global," ujar juru latih asal Belanda itu, Minggu (14/12/2025).
Divaldo Alves menjadi pelatih terbaru yang kehilangan jabatan sebagai nakhoda PSBS Biak. Sebelumnya ada Bernardo Tavares (PSM Makassar), Eduardo Almeida (Semen Padang), dan Mario Lemos (Persijap Jepara).
Kemudian, Eduardo Perez (Persebaya Surabaya), Ong Kim Swee (Persik Kediri), Alfredo Vera (Madura United), serta Peter de Roo (Persis Solo).


