2 Pemain PSM Makassar Nirmenit Bermain di SEA Games 2025, Blunder Indra Sjafri?

harianfajar
1 hari lalu
Cover Berita

FAJAR, BANGKOK – Timnas Indonesia U-22 gagal total pada SEA Games 2025 Thailand. Gagal ke semifinal. Pulang ke Tanah Air tanpa medali.

Dari dua laga penyisihan grup, tidak semua pemain merasakan atmosfer rumput lapangan.

Kebijakan rotasi yang diterapkan oleh pelatih kepala, Indra Sjafri, ternyata belum memberikan kesempatan merata bagi seluruh anggota skuad.

Dari total 23 nama yang dibawa ke ajang multievent ini, tercatat ada tiga pemain nirmenit bermain. Sama sekali tidak pernah dimainkan.

Mereka melewatkan dua pertandingan penting melawan Filipina (kalah 0-1) dan Myanmar (menang 3-1).

Ketatnya persaingan di beberapa lini memaksa mereka harus puas menjadi penghangat bangku cadangan.

Menariknya, dua dari tiga pemain yang belum mendapatkan menit bermain ini merupakan talenta muda milik klub Super League, PSM Makassar.

Apakah kegagalan Timnas Indonesia U-22 akibat blunder Indra Sjafri dalam menentukan komposisi pemain saat melawan Filipina dan Myanmar?

Berikut adalah tiga pemain Timnas Indonesia U-22 yang belum sempat tampil di SEA Games 2025.

Muhammad Ardiansyah

Sektor penjaga gawang Timnas U-22 menerapkan sistem rotasi ketat yang membuat kiper muda Muhammad Ardiansyah harus bersabar.

Penjaga gawang berusia 22 tahun milik PSM Makassar ini menjadi satu-satunya kiper yang belum mendapat jatah tampil.

Indra Sjafri memilih Cahya Supriadi (PSIM Yogyakarta) sebagai palang pintu utama di laga perdana kontra Filipina.

Sementara itu, saat menghadapi Myanmar, Daffa Fasya dipercaya untuk mengawal gawang Garuda Muda.

Situasi ini membuat Muhammad Ardiansyah kesulitan menembus line-up dan tetap setia berada di bangku cadangan dalam dua laga awal Grup C.

Ananda Raehan

Lini tengah menjadi sektor yang paling sulit ditembus. Ananda Raehan menjadi korbannya. Gelandang berusia 21 tahun dari PSM Makassar ini tidak sekali pun diturunkan.

Dominasi dan kehadiran Ivar Jenner di jantung lini tengah Timnas U-22 menjadi faktor utama.

Ivar selalu tampil sebagai starter dan tidak pernah digantikan selama 2×45 menit dalam dua pertandingan awal.

Kestabilan ini membatasi ruang gerak Ananda Raehan untuk menunjukkan kemampuannya.

Padahal, Ananda memiliki modal berharga, yakni pengalaman membawa Garuda Muda meraih medali emas pada edisi SEA Games sebelumnya.

Rifqi Ray Farandi

Nasib yang serupa dialami oleh Rifqi Ray Farandi. Gelandang muda milik Persik Kediri ini juga tak mampu memenangkan persaingan sengit di lini tengah skuad Garuda Muda.

Rifqi sebenarnya tidak masuk dalam daftar pemain awal yang dibawa oleh Indra Sjafri.

Ia baru dipanggil menyusul setelah Marselino Ferdinan batal bergabung karena terkendala cedera.

Sayangnya, kesempatan panggilan mendadak ini belum berbuah debut di lapangan.

Hingga dua pertandingan Grup C rampung, Rifqi belum mendapatkan kepercayaan dari Indra Sjafri. (*)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tak Diberi Penalti, Penyerang Madrid Vinicius Merasa Dimusuhi Wasit di Liga Spanyol
• 20 jam laluharianfajar
thumb
Presiden Prabowo Akan Rutin Kunjungi Kondisi Daerah Bencana di Sumatra
• 18 jam lalutvrinews.com
thumb
Saham KLBF Milik Siapa? Emiten Farmasi, Inilah Daftar Pengendali dan Pemiliknya
• 18 jam laluidxchannel.com
thumb
Mengenang Warisan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja dalam 130 Tahun Perjalanan BRI
• 23 jam laluviva.co.id
thumb
ANTAM Gencarkan Eksplorasi Tambang Emas Pongkor untuk Jaga Keberlanjutan Operasi Pasca-2030
• 7 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.