REPUBLIKA.CO.ID, ACEH – Lebih dari lima ratus desa di Aceh belum teraliri listrik, hampir tiga pekan setelah banjir dahsyat melanda Sumatera. Warga mengeluhkan masih tersendatnya akses dan bantuan ke wilayah-wilayah terdampak.
“Ini beras hanya tahan seminggu lagi,” kata Jamil, warga Wih Tenang Uken, Permata, Bener Meriah, Senin (15/12/2025). Ia menuturkan, listrik sama sekali belum menyala. Untuk menghubungi keluarga di luar daerah, ia hanya bisa dua hari sekali.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- ESDM: Lebih dari 776 Ribu Pelanggan di Aceh Kembali Berlistrik
- Tembus Medan Sulit, Darul Aman Peduli Salurkan Amanah Kemanusiaan ke Wilayah Terisolir Aceh Tamiang
- Pertamina Patra Niaga Lakukan Pemulihan Kebutuhan LPG di Wilayah Aceh
Menurutnya warga juga berinisiatif membangun jembatan penghubung di desanya secara swadaya. Hal ini karena bantuan jembatan ke wilayah pedesaan yang tergolong di pinggirian Bener Meriah itu tak kunjung tiba.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) mendata, sebanyak 562 desa masih belum tersambung listrik. Upaya lapangan berlangsung di tengah akses jalan terputus dan medan lumpur ekstrem.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Tim Siaga Bencana ESDM mencatat pasokan listrik telah pulih untuk 776.875 dari 970.954 pelanggan terdampak. Dari total desa terdampak, 5.938 desa kembali berlistrik, sementara ratusan desa lain masih menunggu penyambungan akibat kerusakan jaringan dan hambatan akses.
Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi mengatakan percepatan difokuskan pada wilayah dengan kerusakan terparah. “Pemerintah bersama PLN memprioritaskan pemulihan di desa-desa yang masih gelap, terutama di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang,” ujarnya di Jakarta, dikutip Senin (15/12/2025).
Data lapangan menunjukkan sebanyak 151 desa di Aceh Tengah belum berlistrik, disusul Bener Meriah 141 desa dan Aceh Tamiang 99 desa. Ketiga kabupaten tersebut menjadi fokus pengerahan personel dan peralatan karena tingkat kerusakan jaringan paling luas.
Perbaikan jaringan menghadapi tantangan berat pada infrastruktur transmisi utama. Menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sigli–Bireuen menjadi titik kritis setelah salah satu tower roboh akibat bencana.
Rudy menjelaskan menara darurat telah dipasang untuk menggantikan Tower 340. “Emergency Repair System sudah berdiri, namun penarikan kabel konduktor terhambat genangan lumpur pekat,” kata dia.
Keselamatan petugas menjadi perhatian utama dalam operasi pemulihan. Medan berlumpur memaksa personel bekerja dengan risiko tinggi demi mengejar sinkronisasi sistem kelistrikan Aceh.
“Petugas harus berenang dan berjalan kaki menembus lumpur sedalam 1 hingga 1,5 meter saat menarik kabel agar tidak terpuntir,” ucap Rudy.




