Resmikan Pabrik di Subang, Vinfast Bakal Investasi Bertahap hingga Rp16,6 Triliun

idxchannel.com
10 jam lalu
Cover Berita

Pabrik di Subang telah memulai produksi percobaan dan diperkirakan beroperasi dengan kapasitas penuh pada kuartal pertama 2026.

Resmikan Pabrik di Subang, Vinfast Bakal Investasi Bertahap hingga Rp16,6 Triliun. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, akan meningkatkan investasi secara bertahap di Indonesia hingga mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp16,66 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah VinFast Indonesia meresmikan pabrik manufaktur pertamanya di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi awal 50 ribu mobil per tahun.

Baca Juga:
Wagub Jabar Targetkan Pembangunan Pabrik BYD dan VinFast Rampung di Akhir 2025

"VinFast akan terus meningkatkan investasinya hingga USD1 miliar, dengan (target) peningkatan kapasitas produksi menjadi 350 ribu unit per tahun," ujar CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, dilansir Reuters, Senin (15/12/2025).

Produsen mobil tersebut telah menginvestasikan sekitar Rp5 triliun di Indonesia hingga saat ini. Pabrik di Subang telah memulai produksi percobaan dan diperkirakan beroperasi dengan kapasitas penuh pada kuartal pertama 2026.

Baca Juga:
Induk Vinfast Bangun Kereta Cepat di Vietnam, Biayanya Rp88 Triliun

Kepala Eksekutif VinFast Asia, Pham Sanh Chau, mengatakan fokus awal pabrik adalah untuk memenuhi permintaan domestik, sebelum kemudian mengekspor produksinya ke pasar lain di Asia Tenggara yang menggunakan setir kanan.

Baca Juga:
Pabrik VinFast di Subang Diresmikan, Bisa Produksi 50 Ribu Unit per Tahun

Pabrik ini akan berfokus memproduksi VF3, SUV listrik mini yang diperkirakan VinFast akan menjadi pendorong utama penjualan mereka di Indonesia.

"Ketika kami memilih Indonesia sebagai basis manufaktur, ekspor ke luar Indonesia selalu menjadi bagian dari rencana kami,” ujarnya. Setelah permintaan domestik terpenuhi secara memadai, kami berniat mengekspor ke pasar setir kanan di kawasan ini. Secara praktis, hampir semua negara setir kanan di Asia Tenggara bisa menjadi tujuan potensial," kata dia.

Penulis: Nasywa Salsabila

(NIA DEVIYANA)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
FIATA Optimistis pada Outlook Sektor Logistik Indonesia 2026
• 11 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Menkes Bakal Kirim 600 Dokter-Perawat ke Daerah Bencana Sumatera
• 1 jam laludetik.com
thumb
Bos Danantara Buka Suara Soal Akuisisi Aset di Makkah, Arab Saudi
• 10 jam lalubisnis.com
thumb
Semakin Terakselerasi, Aset Perbankan Syariah Tembus Seribu Triliun
• 11 jam lalukatadata.co.id
thumb
Prabowo Perintahkan Menhut Audit dan Evaluasi Total PT Toba Pulp Lestari
• 6 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.