Bisnis.com, JAKARTA – PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2–2,5 kali pertumbuhan PDB nasional alias dobel digit. Upaya maksimalisasi aset perseroan dinilai bakal mendorong AGII mencapai target tersebut.
Sebagai gambaran, Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2024 sebesar 5,03% (year on year/YoY). Dengan estimasi ini, AGII menargetkan pertumbuhan 10,06% hingga 12,57%.
Investor Relations Manager AGII Meyliana menegaskan bahwa pada tahun mendatang, pihaknya belum memiliki rencana untuk menambah fasilitas baru perseroan. Fokus utama AGII pada tahun mendatang adalah memaksimalkan operasional 60 pabrik yang telah terbangun hingga 2025.
"Pendapatan ditargetkan untuk tumbuh sebesar 2–2,5 kali pertumbuhan GDP nasional, dengan EBITDA margin ditargetkan di sekitar 30–32%," kata manajemen AGII kepada Bisnis, Senin (15/12/2025).
Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai level 5,4% pada 2026. Target tersebut mencerminkan potensi kenaikan 3,84% dari target PDB 2025 sebesar 5,2%.
Sepanjang periode 2024–2025, AGII telah melakukan sejumlah ekspansi dengan membangun sejumlah pabrik baru. Beberapa pabrik tersebut berlokasi di Batang, pabrik hidrogen Batam, pabrik asetilen di Sofifi, pabrik liquefaction di Batam, dan teranyar pabrik nitrogen Batam.
Manajemen berharap kehadiran pabrik baru di Batam bakal mampu mendorong fleksibilitas AGII dalam memberikan pelayanan terhadap permintaan pasar yang berkembang di Batam dan sekitarnya.
“Sampai saat ini, belum ada rencana untuk menambah plant. Kami akan memanfaatkan kapasitas dan meningkatkan utilisasi dari 60 plant yang sudah ada saat ini. Selain itu, kami akan melakukan penambahan variasi produk di lokasi filling stations eksisting," katanya.
Sementara itu, sepanjang 9 bulan 2025, AGII membukukan pendapatan Rp2,21 triliun atau naik 3,99% YoY dari Rp2,12 triliun pada periode yang sama 2024. Kenaikan pendapatan ditopang pertumbuhan pada beberapa segmen usaha.
Pendapatan dari produk gas mencapai Rp2,40 triliun, meningkat 3,35% YoY. Adapun pendapatan jasa dan peralatan tercatat Rp202,51 miliar, naik 3,66% YoY.
Baca Juga
- Kepemilikan Asing di Obligasi Indonesia Anjlok ke Titik Terendah Dua Dekade
- IPO Superbank (SUPA): Mansek dan Trimegah 'Supir' Utama, Penjatahan Gunakan POJK Lama
- Bank Mandiri (BMRI) Lelang Ulang Jaminan Sevel Indonesia Milik MDRN
Namun, AGII membukukan beban penjualan yang naik menjadi Rp439,19 miliar pada periode ini. Selain itu, beban lainnya juga tercatat senilai Rp4,54 miliar serta beban umum dan administrasi tercatat senilai Rp260,71 miliar.
Dengan kondisi tersebut, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp60,60 miliar, turun dari Rp80,97 miliar pada periode Januari–September 2024.





