Mencukur Rambut Bayi Tak Pengaruhi Ketebalan Rambut, Ini Penjelasan Ahli

suarasurabaya.net
10 jam lalu
Cover Berita

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menegaskan bahwa anggapan mencukur rambut bayi hingga botak dapat membuat rambut tumbuh lebih lebat dan panjang hanyalah mitos yang tidak memiliki dasar medis.

“Mencukur rambut bayi supaya panjang itu mitos ya, enggak, itu mitos,” kata dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV Ketua Perdoski Jakarta dilansir dari Antara pada Senin (15/12/2025).

Dhana mengatakan, tebal dan panjangnya rambut bayi maupun orang dewasa sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan kepada generasi berikutnya.

Faktor penentu berikutnya yaitu gaya hidup sehat yang dijalani seperti perawatan rambut yang menggunakan alat cukur bersih dan higienis.

Proses pencukuran rambut bayi hanya akan membuat rambut yang tumbuh di permukaan atas kepala menjadi berjarang dan kasar untuk sementara waktu. Kondisi ini juga tidak perlu dikhawatirkan oleh orang tua setelah mencukur.

“Jadi kalau dibotakin itu boleh ya, tidak ada pengaruh ke rambutnya jadi lebih sehat, atau lebat ya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Dhana mengingatkan bahwa kulit milik bayi cenderung belum sekuat dan setebal milik orang dewasa.

Hal ini menyebabkan permukaan kulit bayi lebih rentan dengan berbagai kondisi. Selain kulit kepala. Dhana mengingatkan supaya keluarga tidak abai untuk memperhatikan produk perawatan kulit yang dipakai.

Jika bayi memiliki kulit sensitif, orang tua dianjurkan untuk menggunakan lotion atau pelembab yang dapat mengunci kelembaban kulit agar tidak kering.

“Gunakan sabun yang lembut ya, yang pH-nya seimbang, yang banyak pelembabnya ya, yang untuk kulit sensitif atau untuk kulit bayi gitu, lalu habis itu dipakaikan lotion atau pelembab gitu, untuk memperbaiki sistem pertahanan kulit atau barier dari anak-anak itu sendiri begitu,” ujar Dhana.

Pada bayi, produk perawatan rambut yang digunakan lebih baik mengandung bahan-bahan yang lembut dan melembabkan. Hindari produk yang mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES). (ant/saf/ipg)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kerap Terinspirasi Trump, Tokoh Sayap Kanan Jose Antonio Kast Menang Pemilu Chile
• 15 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
• 10 jam lalusuara.com
thumb
Tiga Rumah di Petamburan Terbakar, Diduga Kebocoran Tabung Gas
• 19 jam lalutvrinews.com
thumb
Nabilah Aboebakar  Minta Pemda Reformasi Total Sistem Keselamatan Bangunan
• 20 jam lalujpnn.com
thumb
Kabar Baik! Guru Dapat BSU Kemenag 2025, Simak Syarat dan Cara Pencairannya
• 23 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.