Bisnis.com, JAKARTA — Swasembada energi menjadi salah satu agenda besar yang dibidik oleh Presiden Prabowo Subianto pada masa pemerintahannya. Dengan sumber daya alam yang melimpah, pemerintah optimistis Indonesia mampu menggapai asa swasembada energi.
Sejalan dengan itu, capaian demi capaian juga berhasil ditorehkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mulai dari subsektor minyak dan gas bumi (migas); mineral dan batu bara (minerba); hingga energi baru dan terbarukan (EBT) yang seluruhnya berambisi untuk mewujudkan ketahanan energi.
Dalam acara 40 BIG Conference 2025 bertajuk "Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi" di Jakarta, Senin (8/12/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah gebrakan untuk mewujudkan swasembada energi di tengah gejolak geopolitik global.
“Dan insyaallah di tahun 2025 ini, lifting kita bisa kita melampaui daripada target APBN. Ini insyaallah tercapai,” kata Bahlil.
Bahlil mengungkapkan bahwa upaya menggenjot lifting minyak menjadi fokus utama Otoritas Energi itu. Adapun target lifting minyak pada tahun ini mencapai 605.000 barel per hari (bph) dan bakal terus ditingkatkan menjadi 1 juta bph pada 2029.
Untuk mencapai target itu, Bahlil mengatakan pihaknya mengubah skema lelang wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) dari sebelumnya bertahap menjadi serentak mulai tahun ini.
Oleh karena itu, dia mengatakan lebih dari 70 WK migas siap dijajakan mulai tahun ini. “Tadi saya katakan bahwa untuk kita menaikkan lifting kita, itu kita harus melakukan eksplorasi. Ada 70 cekungan kita akan tenderkan,” tutur Bahlil.
Selain itu, pihaknya juga meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah melakukan rencana pengembangan (plan of development/POD) segera melakukan konstruksi. Jika tidak, Bahlil tak segan membatalkan proyek.
Di samping itu, pihaknya juga bakal mengoptimalkan sumur tua (idle). Bahlil membuka kesempatan kepada PT Pertamina (Persero) dan usahanya untuk menggandeng KKKS lain dalam menggarap sumur idle tersebut.
Data Kementerian ESDM sendiri mencatat saat ini terdapat 2.500 sumur idle yang bakal direaktivasi dengan skema kemitraan itu dilakukan mulai tahun ini.
Adapun, mengacu pada data Kementerian ESDM, produksi minyak bumi pada periode Januari—Oktober 2025 mencapai 605.500 bph, melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 bph.
Untuk kali pertamanya sejak 2008, lifting minyak bumi Indonesia berhasil mencapai target, bahkan melebihi.
Capaian lain yang ditorehkan oleh sektor ESDM adalah setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Hingga November 2025, Kementerian ESDM mencatat realisasi PNBP telah mencapai Rp210,90 triliun
Besaran capaian tersebut tercatat 82,87% dari target PNBP sektor ESDM yang termaktub di dalam APBN 2025 sebesar Rp254,49 triliun.
Kendati harga komoditas tambang menunjukkan tren penurunan di pasar internasional, subsektor mineral dan batu bara berhasil menyumbang PNBP tertinggi, yakni senilai Rp114,55 triliun; disusul oleh subsektor migas (Rp85,89 triliun); subsektor panas bumi (Rp1,78 triliun); dan subsektor lainnya dengan akumulasi sebesar Rp8,68 triliun.
Pengembangan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) pun tak luput…




